PERCERAIAN DI KALANGAN RUMAH TANGGA PASANGAN PERNIKAHAN DINI DAN PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MEMINIMALISIRNYA

Afif, Ahmad Sidqi (2024) PERCERAIAN DI KALANGAN RUMAH TANGGA PASANGAN PERNIKAHAN DINI DAN PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MEMINIMALISIRNYA. Other thesis, IAIN SALATIGA.

	Text SHIDQI AFIF FULL SKRIPSI.pdf Download (1MB)
	Text SHIDQI AFIF FULL SKRIPSI.pdf Download (1MB)

Abstract

Afif, Ahmad Shidqi. (2023). Perceraian Di Kalangan Rumah tangga Pasangan Pernikahan Dini Dan Peran Penyuluh Agama Dalam Meminimalisirnya. Fakultas Syari’ah. Program Studi Hukum Keluarga Islam. Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga. Pembimbing: Yahya, S.Ag.,M.H.I. Kata Kunci: Perceraian, Pernikahan Dini, Penyuluh Agama Penelitian ini dilatar belakangi oleh fenomena perceraian yang dilakukan oleh pasangan pernikahan dini yang terjadi di Desa Medayu Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Perceraian tersbeut tentunya tidak sesuai dengan apa yang menjadi tujuan dari sebuah perkawinan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa faktor yang melatarbelakangi terjaidnya perceraian tersebut. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran penyuluh agama dalam meminimalisir terjadinya perceraian pada pasangan pernikahan dini. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat studi lapangan (field reseach). Penelitian ini menggunakan pendekata yuridis-normatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasangan pernikahan dini yang telah bercerai dan penyuluh agama di Kecamatan Suruh.. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan tiga tahapan, yaitu dengan mereduksi data yang diperoleh dari hasil penelitian, memaparkan data dan menarik kesimpulan atas data tersebut berdasarkan hukum Islam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang menjadi penyebab terjadinya perceraian pada pasangan pernikahan dini adalah adalah syiqaq yang disebabkan karena salah satu pihak melakukan perselingkuhan, menjadi pemabuk dan menjadi penjudi. Kemudian penyuluh Agama Islam di Kecamatan Suruh Kabupaten telah melakukan tiga peran sekaligus dalam rangka meminimalisir terjadinya perceraian di kalangan keluarga pasangan pernikahan dini. Ketiga peran tersebut yaitu peran aktif, peran partisipatif, dan peran pasif.

Actions (login required)

View Item