FIQIH HAJI TENTANG PENYERTAAN MAHRAM BAGI JAMA’AH PEREMPUAN: TINJAUAN KITAB BIDAYATUL MUJTAHID DALAM PERBANDINGAN MAZHAB SKRIPSI

Azhar, Rifqy Thoha Faizal (2025) FIQIH HAJI TENTANG PENYERTAAN MAHRAM BAGI JAMA’AH PEREMPUAN: TINJAUAN KITAB BIDAYATUL MUJTAHID DALAM PERBANDINGAN MAZHAB SKRIPSI. Other thesis, IAIN SALATIGA.

	Text SKRIPSI FAIZAL FIKS WISUDA.pdf Download (2MB)
	Text SKRIPSI FAIZAL FIKS WISUDA.pdf Download (2MB)
	Text SKRIPSI FAIZAL FIKS WISUDA.pdf Download (2MB)
	Text SKRIPSI FAIZAL FIKS WISUDA.pdf Download (2MB)
	Text SKRIPSI FAIZAL FIKS WISUDA.pdf Download (2MB)
	Text SKRIPSI FAIZAL FIKS WISUDA.pdf Download (2MB)
	Text SKRIPSI FAIZAL FIKS WISUDA.pdf Download (2MB)
	Text SKRIPSI FAIZAL FIKS WISUDA.pdf Download (2MB)
	Text SKRIPSI FAIZAL FIKS WISUDA.pdf Download (2MB)
	Text SKRIPSI FAIZAL FIKS WISUDA.pdf Download (2MB)
	Text SKRIPSI FAIZAL FIKS WISUDA.pdf Download (2MB)
	Text SKRIPSI FAIZAL FIKS WISUDA.pdf Download (2MB)
	Text SKRIPSI FAIZAL FIKS WISUDA.pdf Download (2MB)
	Text SKRIPSI FAIZAL FIKS WISUDA.pdf Download (2MB)

Abstract

ABSTRAK Azhar, Rifqy Thoha Faizal. 2024. Fiqih Haji Tentang Penyertaan Mahram Bagi Jama’ah Perempuan: Tinjauan Kitab Bidayatul Mujtahid Dalam Perbandingan Mazhab. Skripsi. Salatiga: Program Studi Manajemen Dakwah. Fakultas Dakwah. Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga. Pembimbing Drs. Bahroni, M.Pd. Kata Kunci: fiqih haji, mahram, jama’ah perempuan, Bidayatul Mujtahid, perbandingan mazhab. Penelitian ini membahas konsep penyertaan mahram bagi jama’ah perempuan dalam pelaksanaan ibadah haji, dengan tinjauan khusus dari kitab Bidayatul Mujtahid karya Ibnu Rusyd dan perbandingan pandangan dari berbagai mazhab fiqih. Persyaratan adanya mahram bagi perempuan yang akan menunaikan haji menjadi salah satu persoalan penting dalam fiqih, terutama terkait keamanan, perlindungan, dan kesesuaian dengan syariat Islam. Dalam konteks modern, ketentuan ini menjadi bahan diskusi di kalangan ulama karena perubahan situasi dan fasilitas perjalanan yang semakin aman. Tujuan dari penelitian adalah (1) Guna memahami sudut pandang para ulama imam mazhab fiqih terhadap penyertaan mahram bagi jama’ah haji perempuan (2) Guna mengetahui pemahaman ulama kontemporer terhadap relevansi aturan-aturan fiqih tentang penyertaan mahram dalam ibadah haji bagi jama'ah perempuan dengan kondisi zaman dan perkembangan sosial yang ada saat ini Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi literatur dengan pendekatan penelitian kualitatif, pada studi kepustakaan sama dengan penelitian kualitatif yang lain. Yang menjadi perbedaan hanyalah sumber data atau informasi yang dijadikan sebagai bahan penelitian. Kitab Bidayatul Mujtahid dipilih karena menawarkan perbandingan pandangan antar-mazhab secara komprehensif, yaitu dari Mazhab Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hambali. Data dikumpulkan dari sumber primer dan sekunder, termasuk kitab-kitab fiqih klasik dan kontemporer serta fatwa-fatwa terkait. Analisis difokuskan pada argumen-argumen tiap mazhab terkait wajib atau tidaknya penyertaan mahram bagi perempuan yang akan berhaji, serta bagaimana pandangan tersebut relevan atau perlu penyesuaian dalam konteks saat ini. Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Menurut pendapat Imam Abu Hanifah dan Imam Ahmad bin Hambal apabila seorang wanita hendak melaksanakan ibadah haji dan di antaranya ada mahram maka tidak diperbolehkan bagi seorang suami untuk mencegahnya, dan apabila tidak ada mahram maka suami boleh melarangnya. menurut imam Malik dan imam Syafi’i, tidak disyaratkan seperti itu. Seorang perempuan boleh berhaji bersama rombongan yang terpercaya, yang menjamin keselamatan perempuan tersebut (2) Terdapat pendapat lain menurut ulama kontemporer Yusuf Al-Qardhawi, beliau menjelaskan bahwa boleh perjalanan bagi wanita untuk haji walaupun mereka tanpa disertai suami atau mahram. Sedangkan menurut pendapat Imam As-Sarkhasi dalam kitab Al-Mabsuth Jilid IV telah dijelaskan bahwa apabila seorang wanita hendak melaksanakan ibadah haji dan di antaranya ada mahram.

Actions (login required)

View Item