Perkembangan Pengelolaan Perkebunan Kopi di Kawasan Salib Putih, Desa Kumpulrejo, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga (1902-2024)

Setianingrum, Sativa Wening (2025) Perkembangan Pengelolaan Perkebunan Kopi di Kawasan Salib Putih, Desa Kumpulrejo, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga (1902-2024). Other thesis, IAIN SALATIGA.

	Text sativa_perkembangan pengelolaan perkebunan kopi.pdf Download (2MB)
	Text sativa_perkembangan pengelolaan perkebunan kopi.pdf Download (2MB)
	Text sativa_perkembangan pengelolaan perkebunan kopi.pdf Download (2MB)
	Text sativa_perkembangan pengelolaan perkebunan kopi.pdf Download (2MB)
	Text sativa_perkembangan pengelolaan perkebunan kopi.pdf Download (2MB)
	Text sativa_perkembangan pengelolaan perkebunan kopi.pdf Download (2MB)
	Text sativa_perkembangan pengelolaan perkebunan kopi.pdf Download (2MB)
	Text sativa_perkembangan pengelolaan perkebunan kopi.pdf Download (2MB)
	Text sativa_perkembangan pengelolaan perkebunan kopi.pdf Download (2MB)

Abstract

Setianingrum, Sativa Wening. 2024. Perkembangan Pengelolaan Kopi di Kawasan Salib Putih, Desa Kumpulrejo, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga (1902-2024). Skripsi. Salatiga: Program Studi Sejarah Peradaban Islam, Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Salatiga 2024, Pembimbing: Drs. Taufiqul Mu’in, M.Ag. Perkembangan Pengelolaan Perkebunan Kopi di Kawasan Salib Putih, Desa Kumpulrejo, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga (1902-2024) merupakan sebuah fenomena yang cukup unik untuk dibahas dan diamati. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti latar belakang perkebunan kopi di kawasan Salib Putih tahun 1902-1976, PT Perperin sebagai pengelola perkebunan kopi di kawasan Salib Putih tahun 1977-1998, pengelolaan perkebunan kopi di kawasan Salib Putih tahun 1999-2024. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah, penelitian ini membahas tentang Perkembangan Pengelolaan Perkebunan Kopi di Kawasan Salib Putih. tahapan dalam metode penelitian sejarah yaitu (1)Pemilihan topik (2)Heuristik (3)Verifikasi (4)Interpretasi (5) Historiografi. Adapun sumber yang digunakan adalah sumber primer dan sumber sekunder. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa, kondisi perekonomian masyarakat Desa Kumpulrejo masih mengandalkan sektor pertanian, diantaranya padi, ketela pohon, jagung. Salib Putih merupakan salah satu wilayah yang berada dalam Desa Kumpulrejo yang memiliki keunikan tersendiri dibandingkan wilayah lain. Salah satu faktor yang menjadi keunikan wilayah Salib Putih adalah penduduk yang menempati wilayah ini dahulunya merupakan pengungsi dari berbagai wilayah yang datang untuk berlindung dari erupsi Gunung Kelud, sehingga wilayah ini dijadikan tempat penampungan yang dikumpulkan dalam satu komunitas bernama Witte Kruis Kolonie, komunitas ini sekarang menjadi Yayasan Sosial Kristen Salib Putih(YKSP). Untuk menunjang kehidupan para pengungsi, maka sebagian besar wilayah Salib Putih dijadikan perkebunan kopi. Pada tahun 1977 berdiri PT Perprin, yayasan melimpahkan tanah beserta tanaman dan bangunan kepada PT Prerperin untuk dimohonkan Hak Guna Usahanya, maka pengelolaan yayasan dan perkebunan kopi terpisah. Yayasan mengelola tanah 8,3251 hektar, sedangkan perkebunan kopi dikelola oleh PT Perperin sebagai unit usaha untuk menunjang pelayanan sosial yang ada di yayasan dengan status HGU. Pada akhir masa orde baru, PT Perperin mengalami kemunduran secara administrasi diakibatkan krisis moneter dan turunnya harga komoditas. Setelah krisis ekonomi tersebut selesai, perusahaan berganti nama menjadi PT Rumeksa Mekaring Sabda (PT RMS). Adapun unit usaha yang dikelola PT RMS mengalami perkembangan diantaranya perkebunan, peternakan, agrowisata, dan hotel. Pada perkembangan selanjutnya, PT RMK bermutasi mendirikan perusahaan baru bernama PT Rumeksa Mekaring Karya (PT RMK), dan membagi bidang pengelolaan, PT RMS mengelola agrowisata dan hotel, PT RMK mengelola perkebunan dan peternakan. Kata Kunci : Perkembangan, Pengelolaan, Perkebunan Kopi

Actions (login required)

View Item