Nasriyah, Alfi Ayu (2025) PEMBACAAN Q.S. AL-WAQI’AH SEBAGAI USAHA UNTUK MENDAPATKAN JODOH (KAJIAN LIVING QUR’AN DI PONDOK PESANTREN AD-DALHARIYYAH, WATUCONGOL, GUNUNGPRING, MUNTILAN, MAGELANG). Other thesis, IAIN SALATIGA.
![]() |
Text
zekripzi fix alfi ayu 2024.pdf Download (2MB) |
![]() |
Text
zekripzi fix alfi ayu 2024.pdf Download (2MB) |
![]() |
Text
zekripzi fix alfi ayu 2024.pdf Download (2MB) |
Abstract
Kiai dipercaya oleh masyarakat umum sebagai orang yang suci dan dekat dengan Allah Swt. sehingga dengan mudah segala permintaannya akan terkabul. Ibu Hj. Nur Channah Chasanah merupakan seorang tokoh ulama pengasuh Pondok Pesantren Ad-Dalhariyyah, yang sering dikunjungi untuk dimintai nasihat ataupun doa, salah satunya perihal pasangan hidup. Dalam hal ini Ibu Nyai Nur memberikan amalan pembacaan Q.S. Al-Waqi’ah sebagai pengantar doa meminta jodoh kepada Allah Swt. Pembacaan Q.S. Al-Waqi’ah yang dikenal oleh kalangan Muslim sebagai amalan pelancar rezeki, pada praktik Living Qur’an ini justru difokuskan untuk mendapatkan jodoh. Jenis penelitian skripsi ini adalah penelitian kualitatif lapangan, dengan melakukan pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan pengambilan sampel. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan praktik pembacaan Q.S. Al-Waqi’ah di Pondok Pesantrem Ad-Dalhariyyah dan menguraikan pemaknaan para pengamal Living Qur’an tersebut. Dalam menganalisa data pada penelitian ini, peneliti menggunakan teori Living Qur’an oleh M. Mansyur yang terdiri dari pemaknaan ekspresif dan ekspektatif. Hasil penelitian ini adalah amalan pembacaan Q.S. Al-Waqi’ah merupakan pemberian dari guru Ibu Nyai Nur yang merupakan sesama murid Nabi Hidir a.s. dan identitasnya dirahasiakan. Dalam praktiknya, pembacaan Q.S. Al-Waqi’ah merupakan ritual yang dilaksanakan secara individu oleh seseorang yang menginginkan jodoh. Adapun syarat yang berlaku pada kegiatan ini, yaitu suci dari hadast besar dan kecil serta telah melaksanakan sholat Ashar. Kemudian membaca empat kali berturut-turut dan ditutup dengan doa meminta jodoh. Dalam menganalisis data menggunakan teori Living Qur’an M. Mansyur, terdapat dua pemaknaan dari para pengamal, yaitu makna ekspresif berupa; sarana belajar Al-Qur’an, ketenangan hati, dan selalu merasa diberi kecukupan rezeki. Dan makna ekspektatif berupa nderek dhawuh dan dipermudah mendapatkan jodoh.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | Agama > Alqur'an |
Depositing User: | Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id |
Date Deposited: | 18 Mar 2025 21:01 |
Last Modified: | 18 Mar 2025 21:01 |
URI: | http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/23434 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |