Faizah, Erina Nur (2025) TINJAUAN FIQH MUAMALAH TERHADAP HUBUNGAN PATRON KLIEN ANTARA PETANI TEMBAKAU DAN TENGKULAK DI DESA KEBONSARI KECAMATAN WONOBOYO KABUPATEN TEMANGGUNG. Other thesis, IAIN SALATIGA.
![]() |
Text
Skripsi Erina Nur Faizah New.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
Skripsi Erina Nur Faizah New.pdf Download (1MB) |
Abstract
Erina Nur Faizah (2025). Tinjauan Fiqh Muamalah Terhadap Hubungan Patron Klien Antara Petani Tembakau Dan Tengkulak Di Desa Kebonsari Kecamatan Wonoboyo Kabupaten Temanggung. Skripsi, Program Studi Hukum Ekonomi Syari’ah, Fakultas Syariah, UIN Salatiga. Pembimbing Muhammad Taufik Zam Zami, S.H.I., M.A. Kata Kunci : Kesenjangan Sosial, Tengkulak, Petani Tembakau. Kesenjangan sosial antara tengkulak dan petani tembakau di Desa Kebonsari Kecamatan Wonoboyo Kabupaten Temanggung, sangat memperihatinkan. Tengkulak menjerat petani dengan utang piutang untuk memonopoli perdagangan hasil produksi yang di hasilkannya hal itu dikarenakan kondisi petani yang tidak memiliki modal. Maka dari itu dalam penelitian ini bertujuan (1) melakukan tinjauan fiqh muamalah terhadap kesenjangan sosial yang terjadi antara tengkulak dan petani tembakau di Desa Kebonsari (2) melakukan analisis teori patron klien terhadap kesenjangan sosial yang terjadi antara tengkulak dan petani tembakau di Desa Kebonsari. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan penelitian yuridis empiris. Sumber data dalam penelitian ini yaitu sumber data primer dan sekunder. sedangkan teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini menemukan hasil bahwa : Pertama tengkulak sebagai patron memanfaatkan ketergantungan yaitu (1) memberikan pinjaman modal dengan bunga yang tinggi, (2) harus mengembalikan utang dengan hasil panen tembakau (3) akses pasar terbatas, tengkulak memiliki akses langsung ke pasar dan jaringan distribusi yang lebih luas, sementara petani bergantung pada tengkulak untuk menjual hasil panen mereka. (4) membeli dengan harga lebih rendah dengan harga pasar. Hasil yang kedua bahwa hubungan patron klien antara tengkulak dan petani tembakau di Desa Kebonsari ditinjau dari fiqh muamalah bahwa hal-hal tersebut diatas tidak sejalan dengan prinsip-prinsip fiqh muamalah, yaitu prinsip keadilan, larangan riba, prinsip kerelaan, prinsip tolong menolong-menolong dan larangan gharar. Adapun hasil yang ketiga praktek utang piutang yang dilakukan antara petani dan tengkulak tembakau di Kebonsari tidak sesuai dengan akad qardh, hal ini karena tidak mengandung kejelasan, baik terkait dengan nilai yang diagunkan maupun cara pengembalian (pembayaran) hutangnya. Dengan tidak jelasnya akad yang dilakukan maka praktek hutang piutang tersebut tidak diperbolehkan karena mengandung unsur gharar dan tidak sesuai dengan ketentuan fiqh yang mengakibatkan kerugian bagi salah satu pihak.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | Agama > Fiqih (Hukum Islam) |
Depositing User: | Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id |
Date Deposited: | 17 Jun 2025 16:59 |
Last Modified: | 17 Jun 2025 16:59 |
URI: | http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/24014 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |