PEMBAGIAN WARIS BEDA AGAMA DI SALATIGA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN FENOMENOLOGI TEORI ALRED SCHUTZ

, Suripto Bero (2025) PEMBAGIAN WARIS BEDA AGAMA DI SALATIGA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN FENOMENOLOGI TEORI ALRED SCHUTZ. Other thesis, IAIN SALATIGA.

[img] Text
Pembagian Waris Beda Agama Di Salatiga Persfektif Hukum Islam Dan Fenomenologi Alfred Schutz.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Pembagian Waris Beda Agama Di Salatiga Persfektif Hukum Islam Dan Fenomenologi Alfred Schutz.pdf

Download (1MB)

Abstract

Pembagian Waris Beda Agama Di Salatiga Persfektif Hukum Islam Dan Fenomenologi Teori Alfred Schutz. Suripto Bero NIM : 12060230012 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, memahami, dan menganalisis bagaimana praktek pembagian waris beda agama di Salatiga. Penelitian ini menggunakan perspektif hukum Islam dan fenomenologi teori Alfred Schutz sebagai pisau analisis. Fenomenologi Alfred Schut digunakan sebagai pisau analisis dalam penelitian karena konsep fenomenologi Alfred Schuctz memberikan celah / metode pembagian waris beda agama yang bisa diterima ditengah masyarakat hitrogen. Penelitian ini menarik karena dari penelitian-penelitian terdahulu kebanyakan meneliti terkait pembagian waris beda yang menganalisis putusan pengadilan agama (kajian pustaka). Sedangkan penelitian ini meneliti praktek pembagian waris beda agama di Salatiga yang menggabung dua perspektif antara hukum Islam dengan fenomenologi teori Alfred Schutz. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis empiris yang sumbernya berdasarkan data-data dari lapangan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang sumber datanya diperoleh dari data primer berupa hasil wawancara dengan 3 (tiga) Keluarga dengan beberapa ahli warisnya. Dari hasil penelitian 3 (tiga) keluarga di Salatiga yang peneliti teliti mereka membagi warisan: 1 ( satu ) keluarga membagi sama rata secara utuh dengan alasan semua punya hak yang sama maka harus dibagi rata, 1 (satu ) keluarga membagi dengan cara dijual dan dibagi rata uangnya dengan alasan keadilan, sementara 1 (satu) keluarga membagi warisan dengan kesepakatan bersama dengan memberikan bagian yang lebih banyak kepada yang paling kecil karena beranggapan bahwa adiknya paling tertinggal dalam ekonomi. Hukum Islam secara gamblang memberikan aturan terkait larangan terkait pembagian waris beda agama, namun juga memberikan solusi ketika seorang pewaris ingin memberikan hak - hak anaknya terhadap barang tinggalannya dengan cara menghibahkan atau meninggalkan wasiat wajibah sebelum meninggal. Perspektif fenomonologi teori Alfred schutz yang memaknai pembagian waris beda agama menurut bagaimana cara memahami tindakan sosial melalui sebuah dan penafsiran. Beliau menempatkan hakekat manusia pada pengalaman yang subjektif terutama pada pengambilan tindakan dan pengambilan sikap terhadap kehidupan sehari hari. Menurut Alfred pembagian waris beda agama di dasari dua motif (latar belakang dan tujuan).Adapun yang menyebabkan adanya pembagian waris beda agama di antara : kebiasan yang telah menjadi tradisi turun temurun terkait pembagian waris;perasaan senasib, karena rasa iba dan punya ikatan kekeluargaaan yang kuat maka mereka membagi waris sama rata.Sedangkan tujuan yang diharapkan dari pembagian waris beda agama adalah: menjaga keharmonisan keluarga; mewujudkan keadilan berdasarkan makna subjektif, dll. Kata Kunci : Pembagian waris, Beda Agama, Hukum Islam, Fenomenologi Alfred Schutz

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Agama > Fiqih (Hukum Islam)
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 18 Jun 2025 18:05
Last Modified: 18 Jun 2025 18:05
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/24085

Actions (login required)

View Item View Item