TRADISI LARANGAN PERNIKAHAN "ADU BATUR" PERSPEKTIF 'URF (Studi di Desa Dersansari, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang)

Karest, Verga Youndra (2025) TRADISI LARANGAN PERNIKAHAN "ADU BATUR" PERSPEKTIF 'URF (Studi di Desa Dersansari, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang). Other thesis, IAIN SALATIGA.

[img] Text
FIKS_SKRIPSI_VERGA_NEW.pdf

Download (1MB)
[img] Text
FIKS_SKRIPSI_VERGA_NEW.pdf

Download (1MB)

Abstract

Karest Youndra, Verga. 2025. TRADISI LARANGAN PERNIKAHAN “ADU BATUR” PERSPEKTIF ‘URF (Studi di Desa Dersansari, Kecamatan Suruh, Kabupaaten Semarang). Skripsi, Hukum Keluarga Islam, Fakultas Syari’ah. Universitas Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Nurrun Jamaludin. M.H.I. Kata Kunci: Pernikahan, Adu Batur, ‘Urf. ​Pernikahan adalah suatu anjuran dalam beragama Islam dan Negara, yang bertujuan untuk meneruskan perjuangan Nabi Muahammad SAW. Dalam beragama islam ketentuan-kentuan dalam pernikahan mulai adanya dari rukun, syarat, hukum, larangan dan lain sebagainya dengan dasar dalil yang jelas. Dalam pernikahan “Adu Batur” atau pernikahan adat dalam agama maupun Undang-Undang negara tidak ada larangan asalkan tidak melanggar norma-norma tersebut, namun masyarakat Desa Dersansari tetap teguh dalam mematuhi larangan meskipun dasar dari pelarangan hanyalah ajaran yang berasal dari nenek moyang Desa Dersansari maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana tradisi larangan pernikahan “Adu Batur” di Desa Dersansari, Kecamatan Suruh, Kabuaten Semarang? Bagaimana pandangan ‘urf terhadap tradisi larangan pernikahan di Desa Dersansari, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang? ​Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat kualitatif dengan pendekatan yuridis sosiologis serta dengan pengumpulan data dengan cara pendekatan berdasarkan peristiwa yang terjadi dan sesuai dengan fakta-fakta yang ada di Desa Dersansari. Sumber data yang di gunakan yaitu data primer dan data sekunder Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Sedangkan keabsahan data digunakan triangulasi sumber. Konsep ‘urf digunakan sebagai pisau pembedah atas praktik di lapangan dan menganalisa tradisi yang ada di lapangan dengan konsep tradisi yang ada di Agama Islam. ​Hasil penelitian menunjukan bahwa Masyarakat di Desa Dersansari, mengakui bahwa tradisi tersebut bertentangan dengan ajaran Islam, hal ini dilihat dari keraguan masyarakat terhadap kebenaran tradisi larangan pernikahan “Adu Batur” dengan alasan tidak sesuai dengan ajaran agama Islam. Larangan Pernikahan ini ditinjau dengan perspektif ‘urf dari cakupannya maka kategori ‘urf khash, karena tradisi larangan pernikahan ini hanya berlaku pada suatu daerah atau pada suatu kelompok masyarakat tertentu, sedangkan di tinjau dari obyek, di tinjau dari segi obyeknya, tradisi larangan pernikahan “Adu Batur” termasuk kategori ‘urf amali, karena larangan perkawinan ini merupakan kepercayaan masyarakat terhadap perbuatan tertentu yakni larangan pernikahan “Adu Batur” yang berarti larangan melaksanakan pernikahan dikarenakan tempat calon mempelai rumahnya saling berhadapan, jika dilihat dari segi diterima atau tidaknya maka larangan pernikahan “Adu Batur” termasuk pada kategori ‘urf fasid yang tidak dapat diterima, sebab mengandung kemadharatan dan tidak dapat dijadikan hujjah dalam penetapan Hukum Islam

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Agama > Keislaman
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 26 Jun 2025 18:34
Last Modified: 26 Jun 2025 18:34
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/24409

Actions (login required)

View Item View Item