rois, Arya wahid (2025) FEMOMENA WANITA LAJANG DALAM KELUARGA PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi Kasus di Desa Sumogawe Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang). Other thesis, IAIN SALATIGA.
![]() |
Text
new Arya Wahid Rois.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
new Arya Wahid Rois.pdf Download (1MB) |
Abstract
Rois, Arya, Wahid. 2025. Fenomena Wanita Lajang Dalam Keluarga Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus di Desa Sumogawe Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang) Kata kunci: Fenomena,Wanita Lajang, Hukum Islam. Pernikahan dalam Islam merupakan kodrat manusia yang bertujuan membentuk keluarga sakinah, mawaddah, wa rahmah, menjaga keturunan, serta membina generasi bertakwa. Namun, di Desa Sumogawe, ditemukan empat perempuan yang tidak dinikahkan karena berbagai alasan seperti keterbatasan mental, standar pasangan, dan kondisi kesehatan, yang dikhawatirkan menjadi contoh keliru dalam masyarakat. Penulis pun tertarik mengkaji apakah praktik ini membawa kemaslahatan bagi perempuan dan keluarganya menurut perspektif hukum Islam. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif yang dilakukan dari bulan Desember 2024 di Desa Sumogawe. Subyek penelitian ini wanita lajang yang sudah berumur di Desa Sumogawe. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentsi. Adapun teknik keabsahan data dengan cara triangulasi data baik sumber, metode dan waktu. Sedangkan teknik analisis data dengan pengumpulan data, reduksi data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian diantaranya yaitu: 1) Fenomena wanita lajang di Desa Sumogawe dipengaruhi oleh faktor kesehatan, ekonomi, dan pertimbangan kebutuhan dengan prinsip maslahat, perlindungan hak, dan keadilan. Menurut Imam Al-Ghazali, pernikahan adalah hak fitrah dan bagian dari maqashid syariah, sehingga wali tidak boleh menghalangi kecuali dengan alasan syar‘i yang kuat. 2) Wanita lajang di Desa Sumogawe memiliki hak penuh menurut Islam untuk menunda pernikahan karena alasan kesehatan, menolak lamaran yang tidak sesuai, dan menentukan jalan hidup secara mandiri. Islam mendorong perempuan bersikap matang dan selektif dalam memilih pasangan. Keterlibatan dalam pekerjaan rumah tangga boleh asal sukarela dan adil, tanpa menghambat hak pendidikan atau pekerjaan. Adat setempat dapat diterima selama selaras dengan prinsip keadilan syar‘i dan tidak menindas hak perempuan.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | Agama > Fiqih (Hukum Islam) |
Depositing User: | Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id |
Date Deposited: | 30 Jun 2025 19:36 |
Last Modified: | 30 Jun 2025 19:36 |
URI: | http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/24533 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |