KOMODIFIKASI RITUALJAMASAN BENDHE NYAI CEPER DIDUSUN PETE KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG, 2005- 2020

Jabarudin, Rizal (2025) KOMODIFIKASI RITUALJAMASAN BENDHE NYAI CEPER DIDUSUN PETE KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG, 2005- 2020. Other thesis, IAIN SALATIGA.

[img] Text
full-cover-sampai-dapus-6.pdf

Download (2MB)
[img] Text
full-cover-sampai-dapus-6.pdf

Download (2MB)
[img] Text
full-cover-sampai-dapus-6.pdf

Download (2MB)
[img] Text
full-cover-sampai-dapus-6.pdf

Download (2MB)

Abstract

Penelitian sejarah ini mengkaji komodifikasi yang dilakukan oleh masyarakat Dusun Pete, Desa Sukoharjo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, terhadap ritual Jamasan Bendhe Nyai Ceper pada tahun 2005–2020. Tradisi ini diperkirakan telah ada di Dusun Pete sejak akhir abad ke-19. Namun, mulai tahun 2005, terdapat kecenderungan untuk mengubah nilai dalam tradisi ini, di mana semula hanya mengandung nilai sakral, kemudian ditambah dengan nilai material. Kecenderungan ini merupakan bentuk dari komodifikasi. Dalam penelitian ini, berupaya menjawab tiga pertanyaan penelitian. Pertama, bagaimana bentuk ritual Jamasan Bendhe Nyai Ceper sebelum tahun 2005? Kedua, bagaimana proses awal komodifikasi ritual Jamasan Bendhe Nyai Ceper? Ketiga, bagaimana proses akhir dan dampak komodifikasi ritual Jamasan Bendhe Nyai Ceper? Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah untuk menjawab tiga pertanyaan penelitian tersebut. Metode ini terdiri dari lima tahap, yaitu pemilihan topik, heuristik (pengumpulan sumber), verifikasi (kritik sumber), interpretasi (penafsiran sumber), dan historiografi (penulisan sejarah). Sebagian besar sumber sejarah merupakan wawancara dengan pelaku sejarah, sedangkan verifikasi lebih banyak dilakukan dengan membandingkan keterangan satu informan dengan keterangan informan lain. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, kajian ini menyimpulkan tiga hal. Pertama, sebelum tahun 2005, bentuk ritual Jamasan Bendhe Nyai Ceper masih sama dengan bentuk awal, hanya terdapat sedikit perubahan untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Kedua, bentuk awal komodifikasi terhadap ritual ini adalah upaya masyarakat untuk menjadikan Dusun Pete sebagai desa wisata budaya pada tahun 2005–2009 dan untuk menetapkan ritual ini sebagai warisan budaya tak benda pada tahun 2009–2013, tetapi kedua upaya itu gagal. Ketiga, proses akhir dari komodifikasi ini terjadi pada tahun 2013–2020, menyebabkan terjadinya banyak perubahan dan penambahan pada tradisi ini. Dampak komodifikasi terhadap ritual tersebut yang dapat dilihat pada pelaksanaan ritual sepanjang tahun 2013-2019. Berdasarkan kriteria Prasetyo dan Prasojo (2011), komodifikasi pada ritual ini terjadi dalam tingkat sedang, karena pelaksanaan tradisi mengandung elemen komersial, namun tradisi asli tetap dipertahankan. Pada tahun 2020, pelaksanaan ritual ini kembali ke bentuk awal, karena dilakukan di tengah larangan berkerumun yang ditetapkan oleh pemerintah melalui kebijakan PSBB. Kata Kunci: Komodifikasi Budaya, Ritual Jamasan, Bendhe Nyai Ceper, Dusun Pete

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Agama > Kebudayaan Islam
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 02 Jul 2025 21:52
Last Modified: 02 Jul 2025 21:52
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/24657

Actions (login required)

View Item View Item