Ummam, Bachtiar Al (2025) BERBEK DI BAWAH K.R.T. SOSROKOESOEMO I HINGGA R.M.T. SOSROKOESOEMO III : KAJIAN SEJARAH POLITIK AFDEELING BERBEK DI KERESIDENAN KEDIRI, 1830-1880. Other thesis, IAIN SALATIGA.
![]() |
Text
SKRIPSI - BACHTIAR AL UMMAM 53010190107.pdf Download (2MB) |
![]() |
Text
SKRIPSI - BACHTIAR AL UMMAM 53010190107.pdf Download (2MB) |
![]() |
Text
SKRIPSI - BACHTIAR AL UMMAM 53010190107.pdf Download (2MB) |
![]() |
Text
SKRIPSI - BACHTIAR AL UMMAM 53010190107.pdf Download (2MB) |
Abstract
Skripsi hasil dari penelitian kepustakaan dengan judul “Berbek di Bawah K.R.T. Sosrokoesoemo I Hingga R.M.T. Sosrokoesoemo III: Kajian Sejarah Politik Afdeeling Berbek di Keresidenan Kediri, 1830-1880” menggunakan metode sejarah kritis, yakni pendekatan penelitian sejarah yang menekankan pada analisis kritis terhadap sumber sejarah untuk merekonstruksi peristiwa masa lalu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap sejarah Berbek pra-kolonial hingga menjadi Afdeeling, mengungkap dinamika politik konservatif (1830-1870), dan dinamika politik liberal (1870-1880) Pemerintah Hindia-Belanda di Afdeeling Berbek tahun 1830 hingga tahun 1880. Skripsi ini menggunakan kerangka konseptual politik patron-client sebagai batas analisis sejarah politik. Konsep patron-client bertujuan untuk menganalisis kebijakan politik Hindia-Belanda yang dilimpahkan kepada bupati Afdeeling Berbek selama masa politik konservatif (1830-1870) hingga politik liberal 1870- 1880). Bupati sebagai client dari Pemerintah Hindia-Belanda yang mengendalikan penduduk Afdeeling Berbek dalam pelaksanaan kebijakan politik ekonomi, seperti tanam paksa. Hasil penelitian skripsi ini antara lain: Berbek berasal dari kata “Gemerebek” atau gemuruh. Berber diankesasi Hindia-Belanda melalui Perjanjian Sepreh 1830. Politik konservatif Hindia-Belanda sejak 1830 hingga 1870 mengalami dinamika politik, antara lain: kepemimpinan bupati K.R.T. Sosrokoesomo I (1831-1832) awal sistem tanam paksa, pajak, kerja rodi dan eksploitasi lahan memunculkan pemberontakan Kyai Penoppo; Di masa bupati R.T. Sosrodirdjo (1832-1843) penggabungan tiga kabupaten menjadi Afdeeling Berbek, tanam paksa dan penghapusan tanah perdikan memunculkan pemberontakan Kyai Penoppo jilid II; Di masa R.T.A. Kusumoadinoto (1844) perkembangan tanam paksa membuat hampir seluruh penduduk menjadi petani; Kepemimpinan bupati R.T. Sosro- koesoemo II (1844-1852) penghapusan penanaman nila, munculnya asas liberalisme mendorong berkembangnya pengusaha swasta dalam sistem tanam paksa; Di kepemimipinan T.R.Ng. Pringgodigdo (1852-1866) sewa tanah diberlakukan kembali mengakibatkan kemiskinan penduduk yang tak terentaskan; Dinamika politik liberal Hindia-Belanda di Afdeeling Berbek tahun 1870-1880, antara lain: pada masa bupati R.T. Soemowilojo (1866-1878) peralihan menjadi politik liberal, penanaman tanaman dagang menjadi dikelola pengusaha swasta, dan bupati menjadi fokus pada administrasi daerah; pada masa kepemimpinan R.M.T. Sosrokoesoemo III (1878-1901) ibukota kabupaten dipindahkan ke Nganjuk, pembangunan infrastruktur publik digencarkan untuk mendorong kegiatan ekonomi, politik, dan sosial masyarakat Afdeeling Berbek. Kata Kunci: Afdeeling Berbek, Politik Hindia-Belanda, Bupati
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | Agama > Sejarah Islam |
Depositing User: | Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id |
Date Deposited: | 02 Oct 2025 21:31 |
Last Modified: | 02 Oct 2025 21:31 |
URI: | http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/24992 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |