MAKNA TRADISI MUJAHADAH RATIB ALHADDAD (STUDI LIVING QUR’AN DI PONDOK PESANTREN HUFFADZ DARUL FALAH SALATIGA)

SIREGAR, ABDUL YAHYA (2025) MAKNA TRADISI MUJAHADAH RATIB ALHADDAD (STUDI LIVING QUR’AN DI PONDOK PESANTREN HUFFADZ DARUL FALAH SALATIGA). Other thesis, IAIN SALATIGA.

[img] Text
SKRIPSI PUBLISH .pdf

Download (1MB)
[img] Text
SKRIPSI PUBLISH .pdf

Download (1MB)
[img] Text
SKRIPSI PUBLISH .pdf

Download (1MB)
[img] Text
SKRIPSI PUBLISH .pdf

Download (1MB)
[img] Text
SKRIPSI PUBLISH .pdf

Download (1MB)
[img] Text
SKRIPSI PUBLISH .pdf

Download (1MB)
[img] Text
SKRIPSI PUBLISH .pdf

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini mengkaji tradisi Mujahadah Ratib al-Haddad sebagai bagian dari praktik Living Qur’an yang berkembang di Pondok Pesantren Huffadz Darul Falah Salatiga. Tradisi ini bukan sekadar rutinitas dzikir, tetapi merupakan pengamalan ayat-ayat al-Qur’an secara ritual dan spiritual, seperti anjuran berdzikir dan mencari wasilah kepada Allah (QS. Al-Māidah: 35; QS. Ar-Ra’d: 28). Permasalahan yang diteliti adalah motif dan tujuan pelaksanaan tradisi ini, serta makna yang terkandung di dalamnya bagi santri dan masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi. Data dikumpulkan melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi, kemudian dianalisis menggunakan teori tindakan sosial Max Weber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motif dan tujuan Mujahadah Ratib al-Haddad adalah menghidupkan nilai-nilai al-Qur’an dalam kehidupan seharihari melalui dzikir berjamaah yang diwariskan secara turun-temurun. Amalan ini dilaksanakan dengan niat ikhlas sebagai wasilah mendekatkan diri kepada Allah, memperkuat ruhani, meraih keberkahan, memohon kemudahan urusan, memperoleh perlindungan dari marabahaya, serta menjaga ketenangan batin dan mempererat kebersamaan. Ayat-ayat yang dilafalkan dimaknai bukan hanya sebagai bacaan ritual, tetapi juga sebagai sarana spiritual yang hidup dan memberi dampak nyata dalam keseharian. Kesimpulan penelitian ini menegaskan bahwa pelaksanaan Mujahadah Ratib al-Haddad mencakup keempat tipe tindakan sosial Max Weber: tradisional, afektif, rasional berorientasi nilai, dan rasional instrumental. Tradisi ini berperan tidak hanya sebagai praktik spiritual, tetapi juga sebagai penguat harmoni sosial dan pembentuk pola keberagamaan khas pesantren yang inklusif. Kata kunci: Mujahadah Ratib al-Haddad, Living Qur’an, Verstehen, Tindakan Sosial, Max Weber, Pesantren.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Agama > Alqur'an
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 14 Oct 2025 16:22
Last Modified: 14 Oct 2025 16:22
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/25404

Actions (login required)

View Item View Item