MAKNA ṬĀGŪT DALAM AL-QUR’AN (Studi Komparatif Kitab Tafsir Al-Qurṭubī dan Kitab Tafsir Al-Munir)

Maula, Muhammad Adrik Izzal (2025) MAKNA ṬĀGŪT DALAM AL-QUR’AN (Studi Komparatif Kitab Tafsir Al-Qurṭubī dan Kitab Tafsir Al-Munir). Other thesis, IAIN SALATIGA.

[img] Text
SKRIPSI ADRIX FULL.pdf

Download (2MB)
[img] Text
SKRIPSI ADRIK FULL MAKNA ??G?T DALAM AL-QUR’AN.pdf

Download (2MB)
[img] Text
SKRIPSI ADRIK FULL MAKNA ??G?T DALAM AL-QUR’AN.pdf

Download (2MB)
[img] Text
SKRIPSI ADRIK FULL MAKNA ??G?T DALAM AL-QUR’AN.pdf

Download (2MB)
[img] Text
SKRIPSI ADRIK FULL MAKNA ??G?T DALAM AL-QUR’AN.pdf

Download (2MB)
[img] Text
SKRIPSI ADRIK FULL MAKNA ??G?T DALAM AL-QUR’AN.pdf

Download (2MB)

Abstract

Skripsi ini adalah hasil dari penelitian kepustakaan atau bisa disebut library research dengan judul “Makna Tāgūt dalam Al-Qur’an” (Studi komparatif kitab tafsir Al-Qurṭubī, dan kitab Tafsir Al-Munir). Dalam Penelitian ini penulis meneliti dengan menggunakan metode studi dokumenter, kemudian dianalisis menggunakan metode komparasi. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menggali dan juga menganalisis bagaimana kedua mufassir memahami dan menafsirkan makna ṭāgūt, serta melihat perbedaan pendekatan dan nuansa pemaknaan yang muncul dari kedua tafsir tersebut. Al-Qurṭubī dalam menafsirkan makna ṭāgūt menggunakan pendekatan riwayat yang berlandaskan pada pandangan para sahabat dan tabi’in, Menurutnya, ṭāgūt mencakup segala bentuk yang dijadikan objek ketaatan atau penyembahan selain Allah dengan bentuk-bentuk ṭāgūt berupa setan, penyihir, dukun, maupun berhala-berhala yang disembah oleh manusia. Sebaliknya, Wahbah Az-Zuḥailī memaknai ṭāgūt melalui pendekatan tahlili yang bercorak fikih, di mana unsur riwayat hanya digunakan dalam menjelaskan asbāb an-nuzūl, sementara analisis utama difokuskan pada aspek mufradat, balaghah, i‘rāb, dan penjelasan penafsiran ayat. Dalam pandangannya, ṭāgūt mencakup segala sesuatu yang melampaui batas, baik dalam bentuk objek yang disembah selain Allah maupun tindakan yang mengarahkan manusia kepada penolakan atau penyimpangan dari ajaran tauhid. Hasil temuan dalam penelitian adalah bahwa ṭāgūt adalah segala sesuatu yang dijadikan objek ketaatan atau penyembahan selain Allah, seperti setan, dukun, tukang sihir, dan berhala. Perbedaan dalam penafsiran antara Al-Qurṭubī dan Wahbah Az-Zuḥailī dalam memahami makna ṭāgūt dalam Al-Qur’an yaitu perbedaanya terdapat pada objek yang disebut sebagai ṭāgūt, dalam penafsiran dari Al-Qurṭubī ṭāgūt hanya dalam lingkup objek. Sedangkan Wahbah Az-Zuḥailī menafsirkan ṭāgūt bisa berupa objek dan juga siapapun manusia yang melakukan perbuatan keji yang bisa dikatagorikan sebagai ṭhāgūt.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Agama > Alqur'an
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 14 Oct 2025 16:24
Last Modified: 14 Oct 2025 16:24
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/25405

Actions (login required)

View Item View Item