PERLUASAN MAKNA MAHRAM (Analisis Larangan Perkawinan antara warga Dusun Kluwung Desa Kemiriombo dengan warga Dusun Seseh Desa Ngadisepi di Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung)

S.H., Misbachul Munir, (2025) PERLUASAN MAKNA MAHRAM (Analisis Larangan Perkawinan antara warga Dusun Kluwung Desa Kemiriombo dengan warga Dusun Seseh Desa Ngadisepi di Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung). Other thesis, IAIN SALATIGA.

[img] Text
Misbachul Munir - 12060220004 - PERLUASAN MAKNA MAHRAM.pdf

Download (2MB)
[img] Text
Misbachul Munir - 12060220004 - PERLUASAN MAKNA MAHRAM.pdf

Download (2MB)
[img] Text
Misbachul Munir - 12060220004 - PERLUASAN MAKNA MAHRAM.pdf

Download (2MB)

Abstract

Munir, Misbachul. Perluasan Makna Mahram (Analisis Larangan Perkwinan antara warga Dusun Kluwung Desa Kemiriombo dengan warga Dusun Seseh Desa Ngadisepi di Kec. Gemawang, Kab. Temanggung). Tesis. Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Salatiga. 2025. Pembimbing: Prof. Dr. Phil. Widiyanto, M.A Penelitian ini mengkaji larangan perkawinan antara Dusun Kluwung Desa Kemiriombo dan Dusun Seseh Desa Ngadisepi di Kecamatan Gemawang, Kabupaten Temanggung. Larangan ini diwariskan melalui sumpah adat yang memiliki makna spiritual, lahir dari konflik historis antara leluhur kedua dusun. Seiring waktu, larangan ini berkembang menjadi norma kebiasaan yang kuat dan mencerminkan hukum yang hidup (living law), sebagaimana dikemukakan oleh Friedrich Carl von Savigny dan Eugen Ehrlich. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis-sosiologis dan bersifat deskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, kemudian dianalisis dengan model interaktif Miles dan Huberman. Penelitian ini mencoba untuk menjawab tiga rumusan masalah yaitu: (1) Apa latar belakang adanya larangan perkawinan antara Dusun Kluwung Desa Kemiriombo dan Dusun Seseh Desa Ngadisepi? (2) Bagaimana dampak larangan perkawinan antara Dusun Kluwung Desa Kemiriombo dan Dusun Seseh Desa Ngadisepi terhadap hubungan sosial masyarakat? (3) Bagaimana konsep mahram dalam pandangan warga Dusun Kluwung Desa Kemiriombo perspektif Teori Dekonstruksi Jacques Derrida? Temuan hasil penelitian ini adalah (1) Larangan ini berawal dari konflik leluhur yang melahirkan sumpah dengan konsekuensi spiritual, lalu diwariskan sebagai norma yang dihormati hingga kini. (2) Larangan ini menciptakan batas simbolik antar dusun, namun tidak memicu konflik. Masyarakat tetap menjalin hubungan sosial yang harmonis dengan menjadikan larangan sebagai warisan budaya, bukan aturan kaku. (3) Masyarakat memaknai mahram tidak hanya berdasarkan hukum Islam normatif, tetapi diperluas melalui tradisi lokal, menjadikannya konstruksi sosial yang cair dan terbuka terhadap tafsir, sebagaimana pendekatan dekonstruktif Derrida

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Agama > Fiqih (Hukum Islam)
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 16 Oct 2025 02:51
Last Modified: 16 Oct 2025 02:51
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/25515

Actions (login required)

View Item View Item