Pemberdayaan Kelompok Tani Sarwotulus Melalui Pengolahan Limbah Kotoran Sapi Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Di Desa Tegowanu Wetan Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan

ANGGRAENI, TIARA INTAN (2025) Pemberdayaan Kelompok Tani Sarwotulus Melalui Pengolahan Limbah Kotoran Sapi Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Di Desa Tegowanu Wetan Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan. Other thesis, IAIN SALATIGA.

[img] Text
Tiara Intan Anggraini_43030210058_Pemberdayaan Kelompok Tani Sarwotulus Melalui Pengolahan Limbah Kotoran Sapi Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi.pdf

Download (2MB)
[img] Text
Tiara Intan Anggraini_43030210058_Pemberdayaan Kelompok Tani Sarwotulus Melalui Pengolahan Limbah Kotoran Sapi Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi.pdf

Download (2MB)

Abstract

Anggraini, Tiara Intan. 2025. Pemberdayaan Kelompok Tani Sarwotulus Melalui Pengolahan Limbah Kotoran Sapi Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Di Desa Tegowanu Wetan Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan. Skripsi, Salatiga: Program Studi S1 Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah universitas Islam Negri Salatiga. Pembimbing: Agus Hermawan, M.A. Kata Kunci: ekonomi desa, limbah kotoran sapi, pemberdayaan masyarakat, pupuk organik, keberlanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi proses dan dampak pemberdayaan masyarakat oleh Kelompok Sarwotulus melalui pengolahan sampah limbah kotoran sapi menjadi pupuk organik di Desa Tegowanu Wetan, Kabupaten Grobogan. Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode fenomenologi, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, kemudian dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) proses pemberdayaan dilakukan secara bertahap, meliputi penyadaran potensi, pengkapasitasan, pemberian daya, dan evaluasi rutin. Kelompok Sarwotulus tidak hanya bertindak sebagai produsen pupuk, tetapi juga sebagai agen edukasi yang menanamkan nilai keberlanjutan kepada masyarakat. 2) Dampak positif seperti peningkatan pendapatan, efisiensi biaya pertanian, pengurangan pencemaran, peningkatan kesuburan tanah, terbukanya lapangan kerja baru, serta meningkatnya kemandirian desa. Namun, masih terdapat tantangan seperti keterbatasan pemasaran, alat produksi, dan pola pikir masyarakat petani terhadap pertanian organik. 3) Faktor Pendukung oleh kolaborasi aktif antara kelompok, masyarakat, dan pemerintah desa. Faktor Penghambat Terbatasnya alat dan sarana produksi, masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pertanian organic, kendala pemasaran produk pupuk. Dengan demikian, model pemberdayaan ini dapat dijadikan contoh pembangunan desa berbasis potensi lokal dan prinsip keberlanjutan.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Ilmu Ekonomi,Politik, Sosial, Budaya dan Pertahanan Negera
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 21 Oct 2025 01:41
Last Modified: 21 Oct 2025 01:41
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/25657

Actions (login required)

View Item View Item