LAHIRNYA ORGANISASI PERSATUAN UMMAT ISLAM (PUI): FUSI DUA ORGANISASI KEISLAMAN DALAM SATU WADAH ORGANISASI DI JAWA BARAT TAHUN 1952

QIBTIYAH, MARIYATUL (2025) LAHIRNYA ORGANISASI PERSATUAN UMMAT ISLAM (PUI): FUSI DUA ORGANISASI KEISLAMAN DALAM SATU WADAH ORGANISASI DI JAWA BARAT TAHUN 1952. Other thesis, IAIN SALATIGA.

	Text MARIYATUL QIBTIYAH_53010210036_LAHIRNYA ORGANISASI PERSATUAN UMMAT ISLAM.pdf Download (1MB)
	Text MARIYATUL QIBTIYAH_53010210036_LAHIRNYA ORGANISASI PERSATUAN UMMAT ISLAM.pdf Download (1MB)
	Text MARIYATUL QIBTIYAH_53010210036_LAHIRNYA ORGANISASI PERSATUAN UMMAT ISLAM.pdf Download (1MB)
	Text MARIYATUL QIBTIYAH_53010210036_LAHIRNYA ORGANISASI PERSATUAN UMMAT ISLAM.pdf Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK Skripsi, Mariyatul Qibtiyah, Lahirnya Organisasi Persatuan Ummat Islam (PUI): Fusi Dua Organisasi KeIslaman dalam Satu Wadah Organisasi di Tatar Sunda Tahun 1952. Skripsi. Salatiga: Program Studi Sejarah Peradaban Islam, Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Humaniora, UIN Salatiga. Penelitian ini bertujuan mengkaji proses historis lahirnya Persatuan Ummat Islam (PUI) sebagai hasil fusi dua organisasi keislaman lokal di Jawa Barat pada tahun 1952, yaitu Persjarikatan Oelama (PO) dan Persatoean Oemat Islam Indonesia (POII). Lahirnya PUI menjadi penanda penting dalam sejarah gerakan Islam di Indonesia, khususnya di Tatar Sunda, hingga saat ini belum banyak penelitian yang secara khusus mengkaji proses integrasi antara Persyarikatan Oelama (PO) dan Persatuan Oemat Islam Indonesia (POII) dalam pembentukan Persatuan Ummat Islam (PUI). Oleh karena itu, tema ini penting untuk diteliti sebagai upaya mengisi kekosongan historiografi gerakan Islam di Indonesia, khususnya di wilayah Jawa Barat. Pada skripsi ini menggunakan metode penelitian sejarah, yang terdiri dari empat tahapan yakni, heuristik atau penelusuran sumber, verifikasi atau kritik sumber, interpretasi atau penafsiran, dan yang terakhir historiografi atau penelusuran sejarah. Berdasarkan pendekatan teori progresif linear Ibnu Khaldun, penelitian ini menelusuri perjalanan masing-masing organisasi—mulai dari pendirian PO oleh Abdul Halim di Majalengka dan AII (kemudian menjadi POII) oleh Ahmad Sanusi di Batavia dan aktivitasnya di Sukabumi, hingga proses penyatuan keduanya menjadi PUI pada tahun 1952 di Kota Bogor. Selain itu, penelitian ini menggunakan pendekatan Teori Fusi Organisasi untuk memahami proses penggabungan PO dan POII. Teori ini menekankan bahwa fusi organisasi tidak hanya berkaitan dengan aspek struktural, tetapi juga dipengaruhi oleh kesamaan visi, ideologi, dan respons terhadap dinamika lingkungan. Pendekatan teoritis ini juga memungkinkan analisis kritis terhadap kronologi, aktor, dan konteks sosial yang melatarbelakangi terbentuknya Persatuan Ummat Islam pada tahun 1952. Dalam penulisan skripsi ini menggunakan sumber primer berupa surat kabar dan arsip PUI, di antaranya yaitu surat kabar Abadi, Merdeka, yang terbit tahun 1952 dan dokumen Besluit pengesahan berdirinya PO 1917. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PO (1912) tumbuh dan lahir dengan karakteristik modernis, terutama dalam aspek pendidikan, pemikiran keagamaan, dan bentuk kelembagaan yang mencerminkan corak organisasi Islam modern pada masa itu. Sedangkan untuk POII (1931) mengadopsi pendekatan tradisionalisme. Keduanya berangkat dari semangat yang sama dalam memperjuangkan syariat Islam dan pemberdayaan umat, fusi ini bukan hanya merupakan langkah administratif, melainkan manifestasi dari dinamika sosial-politik umat Islam yang berupaya memperkuat persatuan di tengah tantangan kolonialisme dan fragmentasi internal. Dengan demikian, lahirnya PUI menjadi penanda penting dalam sejarah gerakan Islam di Indonesia, khususnya di Tatar Sunda, serta menjadi bukti nyata integrasi antara tradisionalisme dan modernisme Islam dalam satu wadah perjuangan. Kata kunci: PO, POII, Organsisasi Keislaman, Fusi, Kelahiran.

Actions (login required)

View Item