S.H., Mawardi (2025) Analisis larangan perkawinan endogami Kalah Menang pada suku Bawean dalam perspektif Fungsionalisme Struktural dan Maslahah. Other thesis, IAIN SALATIGA.
|
Text
TESIS UTK E-PERPUS.pdf Download (2MB) |
|
|
Text
TESIS UTK E-PERPUS.pdf Download (2MB) |
|
|
Text
TESIS UTK E-PERPUS.pdf Download (2MB) |
|
|
Text
TESIS UTK E-PERPUS.pdf Download (2MB) |
|
|
Text
TESIS UTK E-PERPUS.pdf Download (2MB) |
Abstract
Perkawinan Kalah Menang merupakan salah satu bentuk larangan perkawinan dalam adat suku Bawean yang didasarkan pada hubungan kekerabatan adat, bukan kemahraman sebagaimana diatur dalam hukum Islam maupun hukum positif Indonesia. Terjadi sebuah paradoks Secara Hukum Islam ataupun Hukum Negara, praktik perkawinan ini tidak memiliki larangan. Namun, hukum adat setempat justru melarangnya dengan sangat keras. Penelitian ini akan membedah larangan tersebut menggunakan Teori Fungsionalisme Struktural dan Konsep Maslahah untuk mengungkap perannya dalam menjaga keseimbangan dan keharmonisan sosial masyarakat Bawean. Penelitian ini merupakan penelitian Sosiologi hukum dengan menggunakan pendekatan kualitatif lapangan (field research). Sumber data dalam penelitian ini dua; Sumber primer meliputi Tokoh adat (sesepuh desa), Tokoh Agama, Aparat desa, dan Kepala KUA Pulau Bawean. Sumber Sekunder, literatur penelitian yang memiliki kaitan erat dengan larangan perkawinan Kalah Menang. Proses analisis dilakukan secara berkesinambungan melalui tiga tahap, yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan Kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan tiga temuan utama. Pertama, praktik larangan perkawinan Kalah Menang terbagi ke dalam dua bentuk: (1) Tempor Lodes, yakni larangan perkawinan antara seorang laki-laki dengan Perempuan anak dari saudaranya istri (keponakannya ipar); dan (2) Salep Tarjhe, yakni perkawinan silang antara dua laki-laki bersaudara dengan dua perempuan bersaudara. Kedua, ketentuan adat mengenai larangan perkawinan Kalah Menang terbukti menciptakan keteraturan sosial karena didukung oleh peran elemen-elemen struktur masyarakat yang saling berkaitan dan berfungsi sebagaimana Prinsip AGIL pada Teori Struktural Fungsional Talcott Parsons. Ketiga, dalam perspektif Maṣlaḥah, larangan perkawinan Kalah Menang termasuk dalam kategori Maṣlaḥah Taḥsīniyyah yang diperbolehkan dan layak dijaga sebagai salah satu dasar pijakan hukum adat.
| Item Type: | Thesis (Other) |
|---|---|
| Subjects: | Agama > Fiqih (Hukum Islam) |
| Depositing User: | Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id |
| Date Deposited: | 24 Oct 2025 02:40 |
| Last Modified: | 24 Oct 2025 02:40 |
| URI: | http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/25770 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
