MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (TUNAGRAHITA) DI SLB NEGERI JENJANG SMP PURWOREJO TAHUN AJARAN 2024/2025

Khasanah, Nina Nurul (2025) MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (TUNAGRAHITA) DI SLB NEGERI JENJANG SMP PURWOREJO TAHUN AJARAN 2024/2025. Other thesis, IAIN SALATIGA.

	Text Nina Nurul Khasanah Bab 1, 2, dan 5.pdf Download (9MB)
	Text Nina Nurul Khasanah Bab 1, 2, dan 5.pdf Download (9MB)

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Model pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada Anak Berkebutuhan Khusus(Tunagrahita) di SLB Negeri Jenjang SMP Purworejo tahun ajaran 2024/2025. 2) Faktor pendukung pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada Anak Berkebutuhan Khusus (Tunagrahita) di SLB Negeri Jenjang SMP Purworejo tahun ajaran 2024/2025. 3) Faktor penghambat pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada Anak Berkebutuhan Khusus (Tunagrahita) di SLB Negeri Jenjang SMP Purworejo tahun ajaran 2024/2025. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis deskriptif. Data yang digunakan berasal dari sumber primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, serta dokumentasi. Kemudian analisis data dilakukan melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Untuk memastikan keabsahan data, penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Model pembelajaran PAI yang diterapkan di SLB Negeri jenjang SMP Purworejo bersifat berbasis pengalaman penting (critical incident), model klasikal, individual, pembelajaran langsung dan menggunakan metode ceramah, tanya jawab, demonstrasi dan menyesuaikan dengan karakteristik dan kemampuan siswa tunagrahita. Guru diberi keleluasaan penuh untuk memilih model, metode, dan media pembelajaran yang sesuai seperti penggunaan puzzle huruf hijaiyah, replica gerakan shalat, video kartun dan lagu islami. 2) Faktor pendukung utama meliputi dukungan guru yang kompeten dan lingkungan belajar yang kondusif, sedangkan 3) Faktor penghambatnya adalah keterbatasan sumber daya dan variasi tingkat pemahaman siswa.

Actions (login required)

View Item