Renanda, Adevia (2025) PENAGIHAN KETERLAMBATAN PEMBAYARAN SHOPEE PAYLATER DALAM PERSPEKTIF PERLINDUNGAN KONSUMEN (STUDI KASUS PENGGUNA SHOPEE PAYLATER DI SALATIGA). Other thesis, IAIN SALATIGA.
|
Text
ADEVIA RENANDA_33020180018_PENAGIHAN KETERLAMBATAN PEMBAYARAN SHOPEE PAYLATER DALAM PERSPEKTIF PERLINDUNGAN KONSUMEN (STUDI KASUS PENGGUNA SHOPEE PAYLATER DI SALATIGA.pdf Download (1MB) |
|
|
Text
ADEVIA RENANDA_33020180018_PENAGIHAN KETERLAMBATAN PEMBAYARAN SHOPEE PAYLATER DALAM PERSPEKTIF PERLINDUNGAN KONSUMEN (STUDI KASUS PENGGUNA SHOPEE PAYLATER DI SALATIGA.pdf Download (1MB) |
|
|
Text
ADEVIA RENANDA_33020180018_PENAGIHAN KETERLAMBATAN PEMBAYARAN SHOPEE PAYLATER DALAM PERSPEKTIF PERLINDUNGAN KONSUMEN (STUDI KASUS PENGGUNA SHOPEE PAYLATER DI SALATIGA.pdf Download (1MB) |
Abstract
ABSTRAK Renanda, Adevia. “Penagihan Keterlambatan Pembayaran Shopee Paylater Dalam Perspektif Perlindungan Konsumen”. Skripsi Fakultas Syariah, Jurusan Hukum Ekonomi Syariah, Universitas Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Endang Sriani, M.H. Kata Kunci: Penagihan, Shopee Paylater, Perlindungan Konsumen Shopee PayLater sebagai layanan BNPL memudahkan akses kredit, namun menimbulkan masalah penagihan yang kerap tidak etis dan melanggar hukum, seperti intimidasi dan penyalahgunaan data. Hal ini bertentangan dengan UU Perlindungan Konsumen dan diperparah oleh rendahnya edukasi serta lemahnya pengawasan. Meski ada pedoman etika dari OJK dan AFPI, penerapannya masih lemah. Karena itu, kajian mendalam diperlukan untuk mendorong penagihan yang adil dan melindungi hak konsumen. Dari latar belakang tersebut penulis merumuskan masalah yaitu Bagaimana penagihan keterlambatan pembayaran shopee paylater (Studi Kasus Pengguna Shopee Paylater di Salatiga)? Bagaimana penagihan keterlambatan pembayaran shopee paylater Studi Kasus Pengguna Shopee Paylater di Salatiga) dalam perspektif perlindungan konsumen? Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif lapangan (field research).Pendekatannya mennggunakan yuridis sosiologis. Pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi yang kemudian sedangkan analisis datanya menggunakan hasil wawancara. Teknik pengecekan keabsahan data adalah triangulasi sumber dan waktu. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa 1) Penagihan keterlambatan Shopee PayLater di Salatiga dilakukan secara intensif dan menekan, disertai notifikasi harian dan pesan intimidatif dari nomor tak dikenal. Ancaman penagihan langsung ke rumah menimbulkan tekanan psikologis yang berat bagi konsumen. 2) Praktik penagihan keterlambatan pembayaran Shopee PayLater di Salatiga menunjukkan adanya pelanggaran terhadap prinsip perlindungan konsumen, khususnya dalam aspek etika dan psikologis. Meskipun pengingat pembayaran merupakan hal yang wajar, pendekatan yang dilakukan dengan tekanan mental, nada ancaman, dan potensi gangguan sosial tidak sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, seperti UU No. 8 Tahun 1999 dan SEOJK No. 17/SEOJK.07/2018. Oleh karena itu, diperlukan pengawasan yang lebih ketat serta evaluasi menyeluruh terhadap metode penagihan agar tetap menjunjung hak konsumen atas kenyamanan, keamanan, dan perlakuan yang manusiawi.
| Item Type: | Thesis (Other) |
|---|---|
| Subjects: | Ilmu Ekonomi,Politik, Sosial, Budaya dan Pertahanan Negera > Ilmu Ekonomi |
| Depositing User: | Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id |
| Date Deposited: | 28 Oct 2025 04:17 |
| Last Modified: | 28 Oct 2025 04:17 |
| URI: | http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/25960 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
