Kepemimpinan Non Muslim dalam Al-Qur`an (Studi Komparatif Kitab Tafsir Al-Azhar dan Tafsir An-Nur)

Rochman, Habibi Maulana (2025) Kepemimpinan Non Muslim dalam Al-Qur`an (Studi Komparatif Kitab Tafsir Al-Azhar dan Tafsir An-Nur). Other thesis, IAIN SALATIGA.

	Text Skripsi_Habibi Maulana Rochman_53020210059.pdf Download (1MB)
	Text Skripsi_Habibi Maulana Rochman_53020210059.pdf Download (1MB)

Abstract

Permasalahan kepemimpinan non muslim di kalangan masyarakat muslim terus menjadi isu yang hangat dan kontroversial terutama di negara yang tidak spesifik menjadi negara agama maupun sekuler seperti di Indonesia. Hal ini memunculkan perbedaan pendapat dari kalangan ulama baik klasik maupun kontemporer. Ulama klasik cenderung menolak kepemimpinan non muslim, sedangkan ulama kontemporer cenderung membolehkan. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi sosial politik yang berbeda di setiap zamannya. Penafsiran ayat-ayat Al-Qur`an pun pun mengalami dinamika, termasuk dalam tafsir kontemporer seperti Tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka dan Tafsir An-Nur karya Hasbi Ash Shiddiqi. Penelitian ini berangkat dari keingintahuan perbedaan pandangan kedua muffasir meskipun hidup dalam konteks zaman yang sama guna menemukan jawaban Al-Qur`an atas diskursus ini dan memberikan pemahaman yang sesuai untuk umat Islam saat ini. Penelitian ini menggunakan metode library research (penelitian kepustakaan) dengan pendekatan kualitatif. Metode penafsiran yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode muqaran (komparasi) dengan Tafsir Al-Azhar dan Tafsir AN-Nur sebagai sumber primernya. Sedangkan metode sekunder didapatkan dari berbagai literatur terkait dengan objek kajian yang diteliti. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat persamaan dalam melarang pengangkatan non muslim sebagai wali atas orang Islam dalam hubungan yang mendatangkan kerugian bagi umat Islam. Namun dalam perbedaan penafsiran, Hamka cenderung memberikan penafisran yang eksklusif sehingga melarang kepemimpinan non muslim karena menyangkut keutuhan akidah umat Islam, sedangkan penafsiran Hasbi cenderung lebih kontekstual dan inklusif sehingga masih memberikan ruang bagi non muslim untuk menjadi pemimpin selagi tidak mendatangkan madharat bagi umat Islam. Kata kunci : kepemimpinan, non muslim, kontroversi, dan komparasi.

Actions (login required)

View Item