Zanah, Miftahul (2025) TRADISI NIKAH MALEM SONGO SEBAGAI ALTERNATIF NIKAH ATAS KENDALA WETON: PERSPEKTIF FUNGSIONALISME STRUKTURAL DAN MAQĀṢID ASY-SYARĪʻAH (Studi Kasus di Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, Jawa Timur). Other thesis, IAIN SALATIGA.
|
Text
MIFTAHUL ZANAH_33010210115_TRADISI NIKAH MALEM SONGO SEBAGAI ALTERNATIF NIKAH ATAS KENDALA WETON.pdf Download (2MB) |
|
|
Text
MIFTAHUL ZANAH_33010210115_TRADISI NIKAH MALEM SONGO SEBAGAI ALTERNATIF NIKAH ATAS KENDALA WETON.pdf Download (2MB) |
|
|
Text
MIFTAHUL ZANAH_33010210115_TRADISI NIKAH MALEM SONGO SEBAGAI ALTERNATIF NIKAH ATAS KENDALA WETON.pdf Download (2MB) |
|
|
Text
MIFTAHUL ZANAH_33010210115_TRADISI NIKAH MALEM SONGO SEBAGAI ALTERNATIF NIKAH ATAS KENDALA WETON.pdf Download (2MB) |
|
|
Text
MIFTAHUL ZANAH_33010210115_TRADISI NIKAH MALEM SONGO SEBAGAI ALTERNATIF NIKAH ATAS KENDALA WETON.pdf Download (2MB) |
|
|
Text
MIFTAHUL ZANAH_33010210115_TRADISI NIKAH MALEM SONGO SEBAGAI ALTERNATIF NIKAH ATAS KENDALA WETON.pdf Download (2MB) |
|
|
Text
MIFTAHUL ZANAH_33010210115_TRADISI NIKAH MALEM SONGO SEBAGAI ALTERNATIF NIKAH ATAS KENDALA WETON.pdf Download (2MB) |
|
|
Text
MIFTAHUL ZANAH_33010210115_TRADISI NIKAH MALEM SONGO SEBAGAI ALTERNATIF NIKAH ATAS KENDALA WETON.pdf Download (2MB) |
|
|
Text
MIFTAHUL ZANAH_33010210115_TRADISI NIKAH MALEM SONGO SEBAGAI ALTERNATIF NIKAH ATAS KENDALA WETON.pdf Download (2MB) |
|
|
Text
MIFTAHUL ZANAH_33010210115_TRADISI NIKAH MALEM SONGO SEBAGAI ALTERNATIF NIKAH ATAS KENDALA WETON.pdf Download (2MB) |
|
|
Text
MIFTAHUL ZANAH_33010210115_TRADISI NIKAH MALEM SONGO SEBAGAI ALTERNATIF NIKAH ATAS KENDALA WETON.pdf Download (2MB) |
|
|
Text
MIFTAHUL ZANAH_33010210115_TRADISI NIKAH MALEM SONGO SEBAGAI ALTERNATIF NIKAH ATAS KENDALA WETON.pdf Download (2MB) |
Abstract
ABSTRAK Miftahul Zanah. 2025. Tradisi Nikah Malem Songo sebagai Alternatif Nikah atas Kendala Weton: Perspektif Fungsionalisme Struktural dan Maqāṣid asy-Syarīʻah. (Studi Kasus di Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, Jawa Timur). Skripsi. Program Studi Hukum Keluarga Islam. Fakultas Syari’ah. Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga. Pembimbing: Nastangin M.H.I Kata Kunci: Tradisi Nikah Malem Songo, Alternatif Nikah, Kendala Weton, Fungsionalisme Struktural, Maqāṣid Asy-Syarīʻah. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh praktik sosial dikalangan masyarakat Jawa yang masih memegang teguh kepercayaan terhadap perhitungan Weton dalam penentuan waktu pernikahan. Kepercayaan tersebut kerap menjadi penghambat terlaksananya pernikahan karena adanya anggapan mengenai hari pantangan yang dapat mempengaruhi keharmonisan rumah tangga. Dalam konteks ini, tradisi nikah malem songo, yakni pelaksanaan akad nikah pada malam ke-29 bulan Ramadan hadir sebagai solusi alternatif yang diyakini bebas dari pantangan adat sekaligus penuh keberkahan. Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mendeskripsikan pelaksanaan tradisi nikah malem songo di Kecamatan Senori. 2. Menganalisis fungsinya dalam perspektif teori fungsionalisme struktural Talcott Parsons. 3. Mengkaji kesesuaiannya dengan tujuan-tujuan dalam maqāṣid asy-syarīʻah. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan yuridis empiris/ non doktrinal. Data diperoleh dari dua sumber utama, yakni: sumber primer melalui wawancara mendalam dengan berbagai narasumber, dan data sekunder meliputi peraturan Undang-Undang, buku, jurnal, artikel dan literasi ilmiah lainnya yang mendukung penelitian. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi, sementara untuk menguji keabsahan data, penulis menggunakan teknik triangulasi data yang dianalisis secara deduktif-induktif untuk mengungkap keterkaitan antara teori dengan temuan empiris. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1. Tradisi nikah malem songo dilaksanakan pada malam ke-29 bulan Ramadhan yang diyakini sebagai waktu penuh berkah, sekaligus netral dari pantangan adat berupa hasil hitungan Weton, sehingga dapat menjadi alternatif atas hambatan budaya dalam pernikahan. 2. Dalam perspektif Fungsionalisme Struktural, tradisi ini berfungsi sebagai mekanisme adaptif terhadap hambatan budaya Weton (adaptation); memfasilitasi pencapaian tujuan sosial-sprititual pernikahan (goal attainment); menyelaraskan nilai-nilai budaya lokal dengan prinsip-prinsip Islam serta memperkuat kohesi sosial (integration); dan mentransmisikan nilai religius-kultural lintas generasi (latency). 3. Dari perspektif Maqāṣid Syarīʻah, praktik ini sejalan dengan prinsip penjagaan lima kebutuhan dasar (al-dharūriyyāt al-khamsah), yakni: menjaga agama (ḥifẓ ad-dīn) dengan mengarahkan masyarakat agar tidak terjebak pada keyakinan adat yang berpotensi mengganggu akidah; melindungi jiwa (ḥifẓ an-nafs) dengan meredam konflik keluarga akibat Weton; memelihara akal (ḥifẓ al-ʿaql) dengan menumbuhkan pemahaman rasional; menjaga keturunan (ḥifẓ an-nasl) dengan memastikan legalitas pernikahan; dan mengelola harta secara proporsional (ḥifẓ al-māl) melalui pola pelaksanaan yang sederhana.
| Item Type: | Thesis (Other) |
|---|---|
| Subjects: | Agama > Fiqih (Hukum Islam) |
| Depositing User: | Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id |
| Date Deposited: | 29 Oct 2025 16:53 |
| Last Modified: | 29 Oct 2025 16:53 |
| URI: | http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/26089 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
