NUSYŪZ SUAMI DALAM TAFSIR ATH-THABARI PERSPEKTIF QIRĀ’AH MUBĀDALAH

Kamila, Rizqiyana Maulida (2025) NUSYŪZ SUAMI DALAM TAFSIR ATH-THABARI PERSPEKTIF QIRĀ’AH MUBĀDALAH. Other thesis, IAIN SALATIGA.

[img] Text
Skripsi Rizqiyana Maulida Kamila..pdf

Download (2MB)

Abstract

Fenomena rumah tangga di Indonesia menunjukkan tingginya angka perceraian akibat perselisihan, masalah ekonomi, hingga kekerasan dalam rumah tangga. Berdasarkan data Badan Peradilan Agama tahun 2024, terdapat lebih dari 446 ribu kasus perceraian, yang sebagian besar disebabkan oleh pertengkaran dan pengabaian tanggung jawab suami. Kondisi ini memperlihatkan bahwa perilaku nusyūz tidak hanya dapat dilakukan oleh istri sebagaimana sering dipahami dalam literatur klasik, tetapi juga oleh suami yang lalai memenuhi hak-hak istrinya. Sayangnya, pembahasan mengenai nusyūz suami masih jarang ditemukan dalam kajian tafsir, sehingga diperlukan penelitian yang mengkaji ulang makna ayat-ayat terkait dengan pendekatan yang lebih adil dan kontekstual. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menelaah penafsiran Imam At-Thabari terhadap Q.S. An-Nisa ayat 128 tentang nusyūz suami serta mengkaji ulang pemahamannya melalui perspektif Qirā’ah Mubādalah yang menekankan kesetaraan dan keadilan gender. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka (library research). Data diperoleh dari kitab Jāmi‘al-Bayān ‘an Ta’wīl Āy al-Qur’ān karya Imam At-Thabari dan buku Qirā’ah Mubādalah karya Faqihuddin Abdul Kodir, serta diperkuat dengan literatur pendukung seperti buku, jurnal, dan artikel ilmiah. Analisis dilakukan secara deskriptif-analitis untuk mengkaji penafsiran At-Thabari kemudian membacanya ulang melalui perspektif Qirā’ah Mubādalah Hasil penelitian menunjukkan bahwa nusyūz secara bahasa berarti meninggi, membangkang, atau keluar dari ketaatan, sedangkan dalam konteks rumah tangga, nusyūz suami dimaknai sebagai sikap suami yang mengabaikan kewajiban, tidak memberi nafkah, bersikap kasar, atau tidak adil terhadap istri. Penafsiran At-Thabari terhadap Q.S. An-Nisa ayat 128 yang lebih menekankan pada kompromi istri yang melepaskan sebagian haknya demi menjaga keutuhan rumah tangga. Sementara itu, qirā’ah mubādalah menawarkan pembacaan yang lebih setara, di mana baik suami maupun istri sama-sama berpotensi melakukan nusyūz dan dianjurkan menyelesaikan konflik melalui musyawarah, dialog, dan perdamaian yang adil. Pemahaman ini relevan untuk merespons persoalan rumah tangga modern seperti perceraian, KDRT, dan ketimpangan relasi keluarga, sekaligus memperkuat wacana kesetaraan gender dalam Islam. Kata Kunci: Nusyuz Suami, Tafsir At-Thabari, Qira'ah Mubadalah.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Agama > Alqur'an
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 29 Oct 2025 19:46
Last Modified: 29 Oct 2025 19:46
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/26123

Actions (login required)

View Item View Item