PERHITUNGAN WETON DALAM PERKAWINAN MASYARAKAT SUKU SAMIN DI KABUPATEN BLORA PRESPEKTIF ‘URF DAN MITOS

utomo, Agung prasetyo (2025) PERHITUNGAN WETON DALAM PERKAWINAN MASYARAKAT SUKU SAMIN DI KABUPATEN BLORA PRESPEKTIF ‘URF DAN MITOS. Other thesis, IAIN SALATIGA.

[img] Text
SKRIPSI AGUNG PRASETIYO FIX.pdf

Download (1MB)
[img] Text
SKRIPSI AGUNG PRASETIYO FIX.pdf

Download (1MB)
[img] Text
SKRIPSI AGUNG PRASETIYO FIX.pdf

Download (1MB)
[img] Text
SKRIPSI AGUNG PRASETIYO FIX.pdf

Download (1MB)
[img] Text
SKRIPSI AGUNG PRASETIYO FIX.pdf

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini mengupas praktik penentuan weton dalam tradisi perkawinan masyarakat Suku Samin di Kabupaten Blora dengan pendekatan yuridis-sosiologis. Tradisi weton sebagai sistem penanggalan Jawa digunakan untuk menilai kesesuaian calon pasangan berdasarkan hari dan pasaran kelahiran. Meskipun praktik ini telah diwariskan secara turun-temurun, masyarakat Samin saat ini menghadapi tantangan dalam mencari keseimbangan antara pelestarian adat dan kepatuhan terhadap hukum negara serta ajaran Islam. Tujuan dari penelitian ini adalah memahami bagaimana masyarakat Samin menerapkan penentuan weton dalam proses perkawinan dan bagaimana praktik tersebut dapat dianalisis dari perspektif ‘urf dan mitos. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui wawancara, observasi, serta dokumentasi di Desa Kediren, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora. Data dianalisis dengan teori ‘urf dalam hukum Islam serta teori mitos Roland Barthes untuk melihat hubungan antara keyakinan budaya, nilai sosial, dan norma hukum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penentuan weton tetap memegang peran penting dalam masyarakat Samin sebagai simbol harmoni dan keimbangan dalam hubungan sosial. Namun, praktik ini tidak dijadikan sebagai penentu mutlak dalam perkawinan, karena masyarakat tetap menyesuaikan dengan ketentuan syariat Islam dan hukum nasional. Tradisi seperti Nyumuk, Nyuwito dan Paseksen dinilai sebagai ‘urf shahih, yaitu kebiasaan yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam dan justru memperkuat nilai-nilai kekeluargaan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pelestarian adat weton dapat dilakukan secara selaras dengan hukum Islam dan hukum nasional, jika dipahami sebagai bagian dari kearifan lokal, bukan sebagai aturan yang bersifat mutlak.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Agama > Fiqih (Hukum Islam)
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 31 Oct 2025 14:48
Last Modified: 31 Oct 2025 14:48
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/26207

Actions (login required)

View Item View Item