Munawaroh, Rifatul (2015) KONSEP POLIGAMI DALAM HUKUM ISLAM (TELAAH HADIS TENTANG LARANGAN POLIGAMI). Other thesis, IAIN Salatiga.
|
Text
RIF'ATUL MUNAWAROH_21111021.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Poligami merupakan suatu fenomena yang telah dari dahulu diperbincangkan. Dalam al-Qur’an telah disebutkan hukum dar poligami adalah boleh dengan syarat adil, namun penulis menemukan hadis yang memuat larangan adanya poligami. Penulis disini mengkaji hadis tersebut dengan cara mentakhrijnya. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Bagaimana konsep poligami dalam fiqh islam? (2) Bagaimana bunyi matan hadis yang membicarakan tentang larangan poligami? (3) Bagaimana kredibilitas para periwayat hadis yang membicarakan tentang larangan poligami? (4) Bagaimana telaah matan hadis tentang larangan poligami?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka dilakukan penelitian pustaka dengan menggunakan metode takhrij hadis. Dalam penelitian ini menggunakan metode takhrij hadis bi al-lafdzi yaitu penelusuran pertama melalui kata/lafal matan hadis baik dari permulaan, pertengahan dan atau akhiran. Kamus yang diperlukan dalam penelitian ini adalah kamus al-Mu’jam al-mufahras li alfadz al-hadisan-Nabawi yang disusun oleh A.j. Wensinck dan kawan-kawannya sebanyak 8 jilid sebagai sumber data primer dan juga kitab-kitab rijal hadis. Serta data sekunder yaitu literatur lainnya yang relevan dengan permasalahan yang dikaji. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa, pertama : Pada dasarnya, sesuai nash dalam al-Qur’an surat an-Nisa’ ayat 3 yang juga sering dijadikan sandaran bagi para ulama dalam menentukan hukum poligami adalah boleh. Bahkan boleh menikahi sampai dengan empat wanita namun dengan syarat sang suami bisa berlaku adil. Dalam kitabnya Wahbah Zuhailli yang diberi judul al-Fiqh al Islam Wa Adillatuhu bahwa boleh melakukan praktik poligami dengan syarat adil baik dzahir maupun batin. Kedua : Setelah dilakukan proses telaah sanad, hadis riwayat Muslim, Ibnu Majah, Abu Daud, dan Imam Ahmad sepakat bahwa hadis tersebut berpredikat hadis yang shahih. Sedangkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Tirmidzi telah dikatakan bahwa hadis tersebut Hasanun shahihun. Berbeda pula dengan hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari yang termasuk shahih sanadnya dan gharib matannya. Ketiga : Dalam analisa redaksi matan hadis, hadis tersebut menggunakan periwayatan bi al-Ma’na. Sedangkan dalam analisa matan hadis menginformasian bahwa berdasarkan penelusuran asbab al wurud ditemukan bahwa hadis tersebut bukanlah hadis larangan poligami yang bisa dijadikan sandaran hukum melarang adanya praktik poligami, akan tetapi hadis tersebut hanyalah sebuah bentuk kasih sayang dari ayah kepada putrinya. Dapat juga dikatakan sebagai bentuk kecemburuan dan ketakutan akan tersakiti hati putrinya.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | Agama > Fiqih (Hukum Islam) |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam (Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah) |
Depositing User: | Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id |
Date Deposited: | 17 Feb 2016 07:14 |
Last Modified: | 17 Feb 2016 07:14 |
URI: | http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/282 |
Actions (login required)
View Item |