Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Tradisi Saparan di Dukuh Warak Kelurahan Dukuh Kecamatan Sidomukti Salatiga Tahun 2017

Rahayu, Fia Nur (2018) Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Tradisi Saparan di Dukuh Warak Kelurahan Dukuh Kecamatan Sidomukti Salatiga Tahun 2017. Other thesis, IAIN SALATIGA.

[img] Text
SKRIPSI FIA NUR RAHAYU.pdf

Download (4MB)

Abstract

Dalam kehidupan masyarakat, terdapat kebiasaan, adat-istiadat, budaya, dan tradisi yang berbeda satu dengan lainnya. Tradisi merupakan kebiasaan dan nilai-nilai yang diwariskan dari satu generasi kepada generasi berikutnya. Di dalam tradisi biasanya mengandung serangkaian unsur kebiasaan dan nilai-nilai yang dapat dijadikan pembelajaran dan pengetahuan. Nilai-nilai pada suatu tradisi akan memberikan dampak positif bagi masyarakat apabila diterapkan dengan baik dalam kehidupan masyarakat. Dalam pelaksanaan tradisi tentu ada ritual atau upacara khusus yang biasa dilakukan oleh masyarakat setempat. Ritual tersebut mengandung makna serta nilai-nilai pendidikan karakter yang sampai sekarang masih dipatuhi dan dijalani oleh masyarakat tertentu. Salah satunya tradisi saparan di Dukuh Warak Kelurahan Dukuh Kecamatan Sidomukti Salatiga. Tradisi saparan di Dukuh Warak merupakan wujud rasa syukur serta penghormatan para leluhur. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Apa makna tradisi saparan di Dukuh Warak, Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Salatiga?; 2) Bagaimana prosesi tradisi saparan di Dukuh Warak, Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Salatiga?; 3) Apa saja nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam tradisi saparan di Dukuh Warak, Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Salatiga?. Metodologi dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode deskriptif kualitatif berupa pengamatan (observasi), wawancara, dan dokumentasi dengan teknik analisis data yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Tradisi saparan bermakna sebagai ungkapan rasa syukur atas rizki, nikmat, berkah, dan keselamatan yang diterima. Selain itu, saparan juga bermakna memperingati desa agar desanya senantiasa aman dan warganya mendapat keselamatan. 2) Tradisi saparan di Dukuh Warak dilakukan selama sehari semalam dengan berbagai rangkaian upacara adat yang ada, yaitu: slametan/kenduri; dandan kali; besik makam dan tahlil; mengganti bethek (pagar) pundhen; dan pagelaran kesenian wayang semalam suntuk. 3) Nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam saparan adalah religius, toleransi, kreatif, cinta tanah air, komunikatif, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggungjawab.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Agama
Divisions: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan > Pendidikan Agama Islam
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 17 Oct 2018 07:39
Last Modified: 17 Oct 2018 07:39
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/4213

Actions (login required)

View Item View Item