YAHUDI DAN NASRANI PERSPEKTIF AL-QUR’AN (Studi Pemikiran Thabathaba’i, Edip Yuksel, dkk.)

Mudda'i, M. Nur Hasan (2018) YAHUDI DAN NASRANI PERSPEKTIF AL-QUR’AN (Studi Pemikiran Thabathaba’i, Edip Yuksel, dkk.). Other thesis, IAIN SALATIGA.

[img] Text
SKRIPSI YAHUDI DAN NASRANI PERSPEKTIF AL-QUR'AN.pdf

Download (3MB)
Official URL: http://e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id

Abstract

(Studi Pemikiran Thabathaba’i, Edip Yuksel, dkk.) Muhamad Nur Hasan Mudda’i. 21514012 Pembimbing: Dr. Benny Ridwan, M. Hum. Kata Kunci: Yahudi, Nasrani, Thabathaba’i, Edip Yuksel. Skripsi ini berbicara mengenai agama Yahudi dan Nasrani, serta bagaimana sejarah dan teks ayat-ayat al-Qur’an tentangnya yang diambil dari penafsiran Thabathaba’i dengan Edip Yuksel, dkk. Tentu dalam membahas kedua agama ini diperlukan adanya kerangka setting sosio-historis secara mendalam. Thabathaba’i dalam tafsir al-Mizan fi Tafsir al-Qur’an dan Edip Yuksel beserta tim penulis tafsirnya Quran: A Reformist Translation, memberikan sebuah alternatif dalam membahas agama-agama secara universalistik-positivistik. Siapakah sebenarnya Yahudi-Nasrani dalam al-Qur’an itu? Apakah mereka akan selalu tidak senang dengan perbuatan Muslim dari dulu hingga sekarang? Apakah mereka akan masuk surga atau neraka menurut klaim dari agama Ahl Ibrahim? Kajian ini dianggap penting sebab menyangkut dasar falsafah hidup kaum Muslim dalam menentukan sikapnya terhadap umat Yahudi-Nasrani. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah deskriptif-analitik dengan pemahaman historisitas dan pemahaman teks dengan 3 stage deduktif, induktif kemudian komparatif. Penulis menganalisis pemikiran Thabathaba’i dan Yuksel dengan pemahaman sejarah Yahudi-Nasrani, ayat-ayat al-Qur’an tentangnya kemudian dikomparasikan. Dari telaah yang telah dilakukan, penulis berkesimpulan bahwa ayat-ayat al-Qur’an yang berbicara mengenai Yahudi dan Nasrani dapat dikatakan berada pada tataran historis, kultural dan sosiologis. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa agama Yahudi, Nasrani dan Islam apabila melihat dari konteks historis-genealogi Ibrahim itu sangat dekat. Jadi munculnya kebencian, saling mengklaim agama paling benar, kekerasan dan lain sebagainya itu adalah sikap yang salah dalam melestarikan ajaran Ibrahim yang hanif. Maksudnya mereka sepatutnya menjalani kehidupan bebarengan secara kooperatif dengan menjaga kedamaian, persaudaraan, persahabatan, kekerabatan dan moderat yang mengantarkan mereka bersama menuju jalan humanizing Islam.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Agama > Alqur'an
Divisions: Fakultas Ushuludin, Adab dan Humaniora > Ilmu Alqur'an dan Tafsir
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 13 Mar 2019 03:47
Last Modified: 13 Mar 2019 03:47
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/5004

Actions (login required)

View Item View Item