Nurhaida, Heni Satar (2018) PERCERAIAN PASANGAN PERNIKAHAN DINI (Studi Kasus di Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang Tahun 2016-2017). Other thesis, IAIN SALATIGA.
Text
Skripsi.pdf Download (4MB) |
Abstract
Sabrina, Halimatul. 2018. Perceraian Pasangan Pernikahan Dini (Studi Kasus di Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang Tahun 2016-2017). Fakultas Syari’ah. Jurusan Hukum Keluarga Islam. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Heni Satar Nurhaida M. Si., Kata Kunci: Perceraian, Pernikahan Dini. Pernikahan dini adalah sebuah fenomena yang tidak asing lagi bagi masyarakat diwilayah Indonesia karena sebenarnya sudah terjadi sejak lama, bahkan setelah diberlakukanya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam (KHI) fenomena tersebut masih juga terjadi dan berlangsung hingga saat ini. Dari waktu kewaktu fenomena pernikahan dini selalu menarik untuk dibahas dan diteliti. Dari hasil yang ada, peneliti tertarik untuk meneliti perceraian pasangan pernikahan dini yang ada di Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang. Dipilihnya Pengadilan Agama Salatiga untuk mencari data karena Tempat dimana pernah dilaksanakan PLL oleh peneliti dan peneliti pernah terjun langsung dalam menyaksikan dispensasi dan perceraian yang dilakukan oleh masyarakat kota salatiga dan beberapa kecamatan yang ada di kabupaten semarang. Dalam penelitian, peneliti mencari jawaban dari pokok permasalahan yang telah dirumuskan yaitu: pertama, mengapa pasangan pernikahan dini lebih cenderung melakukan perceraian, dan kedua, bagaimana tinjauan Fiqh Islam terhadap praktek pernikahan dini di kota salatiga dan kabupaten semarang. Jenis penelitian ini adalah lapangan dengan pendekatan sosiologis hukum. Sumber data berasal dari data primer dan sekunder. Untuk mengumpulkan data yang diteliti menggunakan wawancara dan dokumentasi. Dan dalam penelitian ini, menggunakan analisa kualitatif. Pada akhirnya, penelitian ini menghasilkan kesimpulan, pertama, kecenderungan perceraian pada pasangan pernikahan dini melakukan percerain dikarenakan dua faktor yaitu faktor internal yang meliputi ekonomi, pedidikan rendah, kekerasan dan faktor eksternal yang meliputi keluarga, sosial budaya, masyarakat. Kedua, dari praktek-praktek pernikahan dini yang ada sebenarnya tidak dihukumi secara mutlak, apakah wajib, sunnah, mubah, makruh ataupun haram. Hukum dari pernikahan dini bergantung kepada tujuan dari pernikahan tersebut. Namun, perkawinan anak usia dini harus dihindari karena lebih mendekati kemadharatan yaitu rentan terhadap perceraian dan sebagaimana hadits bahwa perceraian sangat dibenci oleh Allah SWT. Melihat pernikahan dini yang sangat rentan terhadap perceraian maka sudah selayaknya praktek-praktek pernikahan dini lebih di persempit aturannya atau bahkan dilarang. Para Hakim, Kepala KUA, dan Pemerintah dapat segera mengurangi pernikahan dini guna masa depan anak yang lebih baik.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | Agama > Fiqih (Hukum Islam) |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam (Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah) |
Depositing User: | Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id |
Date Deposited: | 13 Mar 2019 03:58 |
Last Modified: | 13 Mar 2019 03:58 |
URI: | http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/5005 |
Actions (login required)
View Item |