Awwaliyah, Neny Muthiatul (2018) TRADISI PEMBACAAN AL-QUR’AN SURAH PILIHAN(AL-HADID AYAT 1-6) DI PANTI ASUHAN DARUL HADLANAH NU KOTA SALATIGA (STUDI LIVING QUR’AN). Other thesis, Fakultas Ushuludin, Adab dan Humaniora: Ilmu Alqur'an dan Tafsir.
Text
SKRIPSI.pdf Download (3MB) |
Abstract
ABSTRAK Muthiatul Awwaliyah, Neny. 2018.Tradisi Pembacaan Al-Qur’an Surah Pilihan (Surah Al-Hadid Ayat 1-6 di Panti Asuhan Darul Hadlanah NU Kota Salatiga. Skripsi. Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Djami’atul Islamiyah.M.Ag. Kata kunci: Tradisi, Surah al-Hadid , Living Qur’an Tradisi pembacaan surah al-Hadid merupakan kegiatan ibadah amaliyah yang dilakukan secara berjama’ah yang bertujuan mengharapkan barakah dari bacaan tersebut. Untuk mendalami kajian living Qur’an surah al-Hadid ayat 1-6 yang diterapkan di panti asuhan Darul Hadlanah , peneliti membatasi skripsi ini pada tiga point pembahasan yaitu: tradisi prosesi, makna tradisi, pendukung dan penghambat. Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut: (1) Bagaimana tradisi dan prosesi pelaksanaan pembacaan Al-Qur’an surah al-Hadid ayat 1-6 di panti asuhan Darul Hadlanah NU Kota Salatiga? (2) apa makna tradisi pembacaan al-Qur’an Surah al-Hadid ayat 1-6 di panti asuhan Darul Hadlanah NU kota Salatiga bagi para santri yang mengikuti? (3) apa saja faktor pendukung dan penghambat adanya tradisi pembacaan al-Qur’an surah al-Hadid ayat 1-6 di panti Asuhan Darul Hadlanah NU kota Salatiga? Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengambil data dari masyarakat panti asuhan Darul Hadlanah NU kota Salatiga (Direktur, Asatidzah, dan Santri) sebagai objek peneliti. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Melalui tiga teknik tersebut peneliti menganalisis data-data yang dibutuhkan. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, peneliti menemukan tiga point permasalahan utama yaitu (1) tradisi dan prosesi pembacaan al-Qur’an surah al-Hadid di laksanakan pada hari jumat pagi setelah solat subuh dengan diawali tawashul kemudian membaca surah al-ikhals 3 kali, ak-falaq 3 kali, membaca an-nas 1 kali, membaca alif lam mim, membaca ayat kursi, membaca bacan dzikir, doa sesudah sholat, kemudian membaca fatihah, pembacaan surah al-hadid ayat 1-6, kemudian membaca al-fatihah kembali, dan terakhir berdoa sesuai dengan hajat masing-masing. (2) makna tradisi pembacaan al-Hadid ayat 1-6 adalah sarana pendekatan diri kepada allah, bentuk rasa syukur dan keimanan terhadap al-Qur’an, pembentuk kepribadian, pengharapan terkabulnya hajat atau datangnya keberkahan rizki. (3) adapun salah satu pendukungnya adalah adanya keyakinan yang kuat dari para santri tentang fadhilah pembacaan surah al-hadid ayat 1-6, salah satu penghambatnya adalah pengkondisian anak-anak yang kurang maksimal. Dengan adanya penelitian ini diharapkan setiap masyarakat panti asuhan Darul Hadlanah mampu melestarikan tradisi pembacaan surah al-Hadid ayat 1-6.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | Agama Agama > Alqur'an |
Divisions: | Fakultas Ushuludin, Adab dan Humaniora > Ilmu Alqur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id |
Date Deposited: | 14 Mar 2019 03:38 |
Last Modified: | 14 Mar 2019 03:38 |
URI: | http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/5024 |
Actions (login required)
View Item |