puspaningrum, rahayu (2018) “PERAN MODIN DALAM PROSES PERNIKAHAN”. Other thesis, IAIN SALATIGA.
Text
SKRIPSI AYUK SET.pdf Download (5MB) |
Abstract
Puspaningrum. Rahayu. 2018. “Peran Modin dalam Proses Pernikahan” (Studi di Desa Deyangan Kec.Mertoyudan Kab. Magelang). Skripsi. Fakultas Syari’ah. Jurusan Hukum Keluarga Islam. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing M. Yusuf Khummaini, S.H.I., M.H. Kata kunci:Modin, Proses Pernikahan, Akad. Secara administratif, perkawinan dikatakan sah jiika dilakukan dengan mengikuti prosedur yang sesuai dengan undang-undang. Sebagaimana terdapat dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.9 Tahun 1974 tentang Pelaksaaan Undang-Undang No.1/1974 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 9 tahun 1974 tentang perkawinan Pasal 2 dikatakan “Percatatan perkawinan dari mereka yang melangsungkan perkawinannnya menurut agama Islam, dilakukan oleh Pegawai Pencatat.” Di dalam masyarakat kita sendiri mengetahui bahwa dalam mengurus pernikahan pasangan pengantin menggunakan Modin untuk mempermudah prosedur pernikahan mulai dari alur ke RT, RW, Kelurahan, Kecamatan, dan Kantor Urusan Agama (KUA). . Dari hal itu pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah 1. Bagaimana praktik Mudin terhadap proses pernikahan di Desa Deyangan Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang? 2. Bagaimana pandangan masyarakat terhadap kinerja modin dalam proses pernikahan di Desa Deyangan Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang? 3. Bagaimana tinjuan Perundang-Undangan dan Hukum Islam terhadap proses pernikahan di Desa Deyangan Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang? Menggunakan penelitian kualitatif, peneliti berusaha untuk mengungkap fokus permasalahan diatas. Dengan metode tersebut dilakukan wawancara kepada beberapa narasumber sesuai dengan data yang dibutuhkan, dengan menggunakan metode penelitian sosiologis. Peneliti juga menggunakan data serta dokumentasi yang ada. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa praktik mudin dalam proses pernikahan bahwasanya peran modin ini sangat dibutuhkan oleh masayarat untuk membantu masyarakat dalam pendaftaran pernikahan.Modin tidak hanya mengurus surat-surat pendaftaran namun juga mendampingi petugas penghulu untuk menikahkan. Pandangan masyarakat terhadap kinerja mudin dalam proses pernikahan di Desa Deyangan memiliki tiga peran yaitu sangat berperan, sedang, tidak berperan sama sekali dalam urusan pendaftaran pernikahan. Tinjauan Perundang-Undangan dan Hukum Islam terhadap proses nikah memegang peranan yang sangat menentukan dalam suatu perkawinan, karena pencatatan itu merupakan syarat diakui atau tidaknya suatu perkawinan oleh Negara dan hal ini membawa banyak konsekuensi hukum bagi yang bersangkutan. Hal ini sesuai dengan kaidah hukum Islam menolak mafsadat adalah lebih utama daripada menarik (menggapai) kemaslahatan. Dengan adanya kesadaran orang Islam sendiri untuk mencatatkan perkawinannya kepada Pegawai Pencatat Nikah (PPN), Berarti ia ikut berpartisipasi dalam mewijudkan ketaatan kepada pemerintah.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | Agama > Fiqih (Hukum Islam) |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Ekonomi Syariah |
Depositing User: | Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id |
Date Deposited: | 14 Mar 2019 04:55 |
Last Modified: | 14 Mar 2019 04:55 |
URI: | http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/5037 |
Actions (login required)
View Item |