PERAN BINTALDAM IV/DIPONEGORO DALAM UPAYA MEMINIMALISIR PERCERAIAN DI KALANGAN PRAJURIT DAN PNS KODAM IV/DIPONEGORO

MUSLIM, ABDUL AZIS (2017) PERAN BINTALDAM IV/DIPONEGORO DALAM UPAYA MEMINIMALISIR PERCERAIAN DI KALANGAN PRAJURIT DAN PNS KODAM IV/DIPONEGORO. Other thesis, IAIN SALATIGA.

[img] Text
Skripsi_Abdul Azis.pdf

Download (5MB)
Official URL: http://e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id

Abstract

Muslim, Abdul Azis. 2017. Peran Bintaldam IV/Diponegoro Dalam Upaya Meminimalisir Perceraian di Kalangan Prajurit dan PNS Kodam IV/Diponegoro. Skripsi. Fakultas Syari’ah. Jurusan Hukum Keluarga Islam. Institus Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Luthfiana Zahriani, S.H.,M.H. Kata kunci: peran Bintaldam, perceraian dan Prajurit Kodam IV/Diponegoro. Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga, rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Namun tidak semua pasangan dapat menemukan kebahagiaan dalam kehidupan rumah tangganya sebagaimana yang diharapkan. Perceraian merupakan jalan keluar yang halal dalam Islam, meskipun hal itu merupakan hal dibenci oleh Allah swt. Prajurit dan PNS Kodam IV/Diponegoro yang juga merupakan bagian dari masyarakat, juga memiliki permasalahan yang sama dalam kehidupan berumah tangganya. Tidak sedikit dari mereka yang harus mengakhiri kehidupan rumah tangganya dengan jalan perceraian. Bintaldam IV/Diponegoro dalam mengemban fungsi khususnya yaitu membina mental Prajurit dan PNS jajaran Kodam IV/Diponegoro. Tidak terkecuali dalam hal pembinaan kehidupan rumah tangga sudah melaksanakan berbagai upaya. Akan tetapi masih ditemukan adanya perceraian di kalangan Prajurit dan PNS Kodam IV/Diponegoro. Penelitian ini merupakan upaya penulis untuk mengetahui sejauh mana peran instansi Bintaldam IV/Diponegoro dalam upaya untuk meminimalisir perceraian di kalangan Prajurit dan PNS Kodam IV/Diponegoro. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Alasan-alasan apa saja yang menjadi penyebab banyaknya angka perceraian di Kodam IV/Diponegoro? (2) Bagaimana peran yang dilakukan oleh Bintaldam IV/Diponegoro dalam upaya meminimalisir perceraian di kalangan Prajurit dan PNS Kodam IV/Diponegoro? Untuk menjawab pertanyaan tersebut penulis menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan memakai bentuk studi deskriptif kualitatif sehingga peneliti bisa menggambarkan realitas secara mendalam, rinci dan tuntas. Adapun penelitian ini bersifat observasi non partisipatif. Untuk memperoleh data-data yang diperlukan peneliti menggunakan dua sumber data yaitu: sumber data primer yang diperoleh dari observasi langsung ke tempat penelitian yakni di Staf Sibinrohis Bintaldam IV/Diponegoro yang merupakan staf yang menangani masalah perceraian anggota di Kodam IV/Diponegoro dan data sekunder yang diperoleh melalui buku-buku, majalah dan data-data perceraian yang ada di Bintaldam IV/Diponegoro. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, alasan-alasan yang menjadi penyebab banyaknya perceraian di kalangan Prajurit dan PNS Kodam IV/Diponegoro meliputi antara lain : tidak adanya kecocokan/petengkaran di dalam rumah tangga, istri selingkuh, istri meninggalkan rumah/pergi tanpa izin suami, suami meninggalkan istri, pisah ranjang selama lebih dari dua tahun, suami selingkuh, istri menggugat cerai, istri tidak mau diajak suami pindah tugas dan suami pindah agama. Kedua, upaya yang dilakukan untuk meminimalisir terjadinya pelanggaran pada umumnya dan perceraian pada khususnya yang terjadi di kalangan Prajurit dan PNS Kodam IV/Diponegoro dilakukan dengan dua cara yaitu upaya preventif dan upaya represif. Upaya preventif dilakukan melalui pembinaan mental secara terus menerus, melalui sistem komando yang tegak lurus, hirarki yang ketat dan birokrasi administrasi yang sangat rapi dan detail, sehingga diharapkan kecil sekali kemungkinan dan peluang untuk dapat mengajukan perceraian. Sedangkan upaya represif dilakukan melalui mediasi dengan berbagai pihak seperti mediasi antar teman, mediasi oleh senior, mediasi oleh Pabintal satuan, mediasi oleh komandan satuan dan mediasi oleh Bintaldam IV/Diponegoro. Hal ini dilakukan dengan harapan bahwa Prajurit dan PNS yang akan melaksanakan perceraian dapat mempertimbangkan kembali akan akibat-akibat yang bisa terjadi apabila perceraian tetap dilaksanakan.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Agama > Fiqih (Hukum Islam)
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam (Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah)
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 18 Mar 2019 04:49
Last Modified: 18 Mar 2019 04:49
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/5053

Actions (login required)

View Item View Item