Susanti, Diah Eka Novia (2015) TRADISI KAWIN LARI DALAM PERKAWINAN ADAT DI DESA KETAPANG KECAMATAN SUNGKAI SELATAN KABUPATEN LAMPUNG UTARA PROPINSI LAMPUNG DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. Other thesis, IAIN Salatiga.
|
Text
Diah Eka Novia Susanti_21109010.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Perkawinan adalah suatu ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Dalam realita kehidupan, perkawinan berlaku di seluruh dunia termasuk Indonesia. Indonesia adalah Negara kepulauan sehingga memiliki ragam adat budaya. Hukum adatnya juga masih terasa lekat dalam kehidupan sebagian masyarakat Indonesia , salah satu contohnya adalah tradisi kawin lari dalam perkawinan adat Lampung di Desa Ketapang. Kawin lari dilakukan dengan cara bujang melarikan gadis ke rumah si bujang atau kerabatnya dengan meninggalkan surat dan uang tengepik. Adapun tujuan yang hendak dicapai setelah penelitian ini selesai adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang melatarbelakangi kawin lari dan tradisi kawin lari dalam perkawinan adat di Desa Ketapang Kecamatan Sungkai Selatan Kabupaten Lampung Utara Propinsi Lampung menurut perspektif hukum Islam. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan terjun langsung ke masyarakat sehingga diperoleh data yang jelas. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis sosiologis yaitu pendekatan yang melihat implementasi riel di dalam masyarakat. Berdasarkan hasil analisis terhadap data hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa faktor yang melatarbelakangi kawin lari adalah faktor suka sama suka, tidak direstui orang tua, syarat-syarat pembayaran dan pembiayaan yang terlalu tinggi, laki-laki dan perempuan telah melakukan perbuatan yang bertentangan dengan hukum Islam dan yang terakhir faktor budaya atau tradisi adat. Tradisi kawin lari mengakibatkan adanya keharusan si gadis untuk tinggal serumah bersama si bujang sebelum terjadinya akad nikah. Hal ini menurut perspektif hukum Islam akibat yang timbul dari tradisi kawin lari bertentangan dengan perintah Allah SWT dalam Al-Qur‟an dan Hadits.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | Agama > Fiqih (Hukum Islam) |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam (Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah) |
Depositing User: | Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id |
Date Deposited: | 24 Feb 2016 03:59 |
Last Modified: | 24 Feb 2016 03:59 |
URI: | http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/529 |
Actions (login required)
View Item |