Peningkatan Hasil Belajar PAI & Budi Pekerti Materi Iman Kepada Malaikat Melalui Model Take and Give dan Diskusi Partisipatif Pada Siswa Kelas X OTKP Di SMK PGRI 2 Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019

PRATAMI, YUNNIAR SETYANING (2019) Peningkatan Hasil Belajar PAI & Budi Pekerti Materi Iman Kepada Malaikat Melalui Model Take and Give dan Diskusi Partisipatif Pada Siswa Kelas X OTKP Di SMK PGRI 2 Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019. Other thesis, IAIN SALATIGA.

Text AWAL-AKHIR WISUDA.pdf Download (4MB)

Abstract

Penelitianini dilaksanakan atas dasar rendahnya hasil belajarsiswa. Dari data Ulangan Harian dengan jumlah siswa 32 hanya ada 13 (41%) yang tuntas dengan batas Ketuntasan Belajar Minimal yaitu 70. Hal ini disebabkan oleh sikap siswa yang kurang respon, sering gaduh disaat pembelajaran, yang mengakibatkan hasil belajar cenderung rendah. Adapun masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah : apakah menggunakan model Take and Give dan Diskusi Partisipatif dapat meningkatkan hasil belajar Iman kepada Malaikat pada siswa kelas X OTKP Di SMK PGRI 2 Salatiga? Berkaitan dengan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model Take and Give dan Diskusi Partisipatif dapat meningkatkanhasil belajar materi Iman kepada Malaikat pada siswa kelas X OTKP di SMK PGRI 2 Salatiga. Jenis Penelitian yang digunakan berupa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dua siklus berkelanjutan. Data diolah secara deskriptif persentase ketercapaian ketuntasan. Belajar minimal dan tingkat ketuntasan belajar klasikal. Adapun Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X OTKP di SMK PGRI 2 Salatiga. Dalam penelitian Tindakan Kelas ini dalam pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Kajian ini menunjukkan bahwa model Take and Give dan Diskusi Partisipatif bisa meningkatkan hasil belajar materi Iman kepada Malaikat pada siswa kelas X OTKP SMK PGRI 2 Salatiga tahun 2018/2019. Hal ini dibuktikan pada saat Pra siklus yang tuntas mencapai 40,6% dengan jumlah siswa yang tuntas 13 dan yang belum tuntas 19 siswa, lalu diadakan siklus I terdapat peningkatan menjadi siswa yang tuntas sebanyak 20 dengan persentase 62,5% dan yang belum tuntas 12. Pada siklus II mengalami peningkatan 31% dari 62,5% menjadi 94% dengan siswa yang tuntas 30 dan yang belum tuntas 2. Hal ini terjadi peningkatan dari pra siklus ke siklus I lalu ke siklus II. Perbandingan ini cukup sampai siklus II karena pada siklus tersebut sudah mencapai Ketuntasan Belajar Minimal 85%, dan untuk siswa yang belum tuntas akan diberikan Remidial ataupun bimbingan belajar, dan penelitian ini dihentikan.

Actions (login required)

View Item