BASUKI, BASUKI (2019) ASAL USUL ANAK DARI PERNIKAHAN FASID (STUDI PENETAPAN NOMOR 040/Pdt.P/2017/PA.Sal) DI PENGADILAN AGAMA SALATIGA. Other thesis, IAIN Salatiga.
Text
Skripsi judul Asal Usul Anak Dari Pernikahan Fasid.pdf Download (493kB) |
Abstract
Basuki, Teguh. 2019. “Asal Usul Anak Dari Pernikahan Fasid (Studi Penetapan Nomor 040/Pdt.P/2017/Pa.Sal) Di Pengadilan Agama Salatiga”. Skripsi. Jurusan Hukum Keluarga Islam. Fakultas Syariah. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing : Bapak M. Yusuf Khummaini,M.H. Kata Kunci : Cerai, Pernikahan Fasid, Penetapan dan Nasab, Setiap anak berhak untuk mengetahui orang tuanya, dibesarkan, dan diasuh oleh orang tuanya sendiri. Ketentuan mengenai hak anak untuk mengetahui siapa orang tuanya, dalam arti asal usulnya (termasuk ibu susunya), hal tersebut dimaksudkan untuk menghindari terputusnya silsilah dan hubungan darah antara anak dengan orang tua kandungnya sedangkan hak untuk dibesarkan dan diasuh orang tuanya, dimaksudkan agar anak dapat patuh dan menghormati orang tuanya. Pernyataan ini sesuai dengan Pasal 7 Ayat 1 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. Lalu bagaimana dengan anak yang lahir dari pernikahan yang fasid, apakah tetap berhak untuk mengetahui orang tuanya dan dianggap menjadi anak sah?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut di atas dan untuk peneliti melakukan penelitian ini. Penelitian ini adalah hasil dari Penelitian Pustaka (Library Research) yang bersifat Deskriptif Komparatif dengan melakukan studi kepustakaan baik dokumen maupun literatur yang berkaitan dengan materi penelitian. Pendekatan yang peneliti gunakan yaitu pendekatan Yuridis Normatif. Walaupun penelitian ini adalah penelitian pustaka, peneliti tetap melakukan Penelitian Lapangan (Field Research) yakni penulis mewawancarai Majelis Hakim yang menangani perkara nomor 40/Pdt.P/2017/PA.Sal terkait pertimbangan hukumnya dalam mengabulkan permohonan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan tentang apakah anak yang lahir dari pernikahan yang rusak atau disebut fasid dalam Bahasa Arab yang terjadi di wilayah Pengadilan Agama Salatiga bisa dianggap menjadi anak sah, atau hanya sekedar dianggap menjadi anak biologis dan bagaimanakah pertimbangan para majelis hakim pemeriksa perkara Nomor : 040/Pdt.P/2017/PA.Sal dalam memutus perkara tersebut.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | Agama > Fiqih (Hukum Islam) |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam (Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah) |
Depositing User: | Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id |
Date Deposited: | 10 Sep 2019 04:01 |
Last Modified: | 10 Sep 2019 04:01 |
URI: | http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/5732 |
Actions (login required)
View Item |