SINONIMITAS DALAM AL-QUR`AN (Analisis Semantik Lafadz Zauj dan Imra`ah)

MUBAROK, M. ALI (2019) SINONIMITAS DALAM AL-QUR`AN (Analisis Semantik Lafadz Zauj dan Imra`ah). Other thesis, IAIN SALATIGA.

[img] Text
SINONIMITAS QUR`AN. Pdf.pdf

Download (3MB)

Abstract

ABSTRAK Fenomena sinonimitas (mutaradif) dalam al-Qur`an telah menjadi kajian yang hangat diperbincangkan. Ulama ahli bahasa Arab dan Mufasir memperdebatkan keberadaan sinonim dalam lafadz al-Qur`an, ada sebagian ulama yang sepakat dengan keberadaan sinonimitas dalam al-Qur`an dan ada pula yang mengingkarinya. Penolakan yang paling terlihat ialah dari Muhammad Syahrur dan Bint as-Syati`. Kemudian lahirlah teori Antisinonimitas atau Asinonimitas sebagai konsekuensi atas pengingkarannya terhadap keberadaan sinonim kata dalam al-Qur`an. Salah satu pasang kata dalam al-Qur`an yang dianggap bersinonim ialah lafadz “zauj dan imra`ah” yang diartikan “istri”. Fenomena tersebut memunculkan kegelisahan akademik penulis berupa, apa makna zauj dan imra`ah dalam al-Qur`an? Bagaimana hubungan kata zauj dan imra`ah ditinjau berdasarkan medan semantik? Bagaimana konteks kata zauj dan imra`ah dalam al-Qur`an?. Penelitian ini diharapkan mampu mengetahui ada dan tidaknya sinonimitas dalam al-Qur`an melalui sampling kata dengan menggunakan pasangan kata tersebut. Metode penelitian yang digunakan dalam riset ini ialah analisis-deskriptif, dengan pendekatan linguistik. Penulis melacak dan menghimpun ayat-ayat yang berkaitan, kemudian menganalisis makna-maknanya dengan analisis sintagmatik dan paradigmatik kemudian mengintegrasikan konsep-konsep yang diperoleh. Untuk mendapatkan makna yang khusus dalam al-Qur`an, penulis menggunakan analisis konteks terhadap ayat-ayat yang dikaji. Makna dasar kata “zauj” ialah al-musahib (teman atau yang menemani). Hasil dari analisis sintagmatiknya didapati kata as-sakinah, at-talaq, al-‘iddah, al-bassyir, al-malum, dan al-haml. Dan hasil dari analisis paradigmatik yang dilakukan didapati kata al-ba’l, al-halil, as-sihr, al-‘irs, al-qarin, al-watr, dan al-fard. Sedangkan makna dasar kata “imra`ah” ialah an-nisa` (wanita). Analisis sintagmatik terhadap kata “imra`ah” mendapati kata al-gabir, al-‘aqir, turawid, dan al-batn. Kemudian hasil dari analisis paradigmatiknya ialah kata al-`unsa, al-mar`ah, az-zakar, dan ar-rajul. Lafadz “zauj dan imra`ah” di dalam al-Qur`an tidaklah memiliki kedekatan konsep, hal tersebut ditunjukkan oleh perbedaan makna dalam analisis sintagmatik dan paradigmatik. Apabila dilihat dari hasil analisis konteksnya maka barulah ditemui penggunaan redaksi kata yang sama, yaitu dalam kisah-kisah tertentu untuk menunjuk makna “istri” terkadang al-Qur`an memilih kata “zauj” namun terkadang ia juga menggunakan kata “imra`ah”, dan sebaliknya. Sehingga teori Antisinonimitas atau Asinonimitas dalam al-Qur`an masih relevan, mengingat tidak ditemukannya persamaan yang murni di antara keduanya. Kata kunci: Sinonimitas al-Qur`an, Semantik, Zauj, Imra`ah.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Agama > Alqur'an
Divisions: Fakultas Ushuludin, Adab dan Humaniora > Ilmu Alqur'an dan Tafsir
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 28 Sep 2019 14:55
Last Modified: 28 Sep 2019 14:55
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/6435

Actions (login required)

View Item View Item