PENAFSIRAN AYAT-AYAT HAID DAN IMPLIKASINYA TERHADAP HUKUM(STUDI PEMIKIRAN ALI ASSHOBUNI DALAM KITAB RAWAI’ BAYAN)

Fi‘ismatillah, Rizqi (2019) PENAFSIRAN AYAT-AYAT HAID DAN IMPLIKASINYA TERHADAP HUKUM(STUDI PEMIKIRAN ALI ASSHOBUNI DALAM KITAB RAWAI’ BAYAN). Other thesis, IAIN SALATIGA.

[img] Text
Studi Pemikiran Ali Asshobuni dalam Kitab Rawai’ Bayan.pdf

Download (1MB)
Official URL: http://e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/

Abstract

Skripsi ini hasil dari penelitian kepustakaan dengan judul ―Penafsiran Ayat- Ayat Haid dan Implikasinya Terhadap Hukum (Studi Pemikiran Ali Asshobuni dalamn Kitab Rawai‘ Bayan)‖. Haid adalah suatu keadaan yang akan terus dialami oleh setiap wanita. Darah keluar dari kemaluan wanita pada kondisi sehat, bukan karena faktor persalinan ataupun pecahnya selaput keperawanan. Dibalik keluarnya darah haid tersebut ada aturan hukum islam yang timbul akibatnya, yakni berupa larangan-larangan yang terkait dengan ibadah maupun munakahah. Maka penulis tertarik untuk mengetahui lebih dalam mengenai persoalan-persoalan haid dan implikasinya terhadap hukum islam. Adapun rumusan masalah yang akan diajukan dalam penelitian ini ada tiga. Pertama, bagaimana prespektif-prespektif tentang haid? Kedua, bagaimana penafsiran Ali Asshobuni terhadap ayat-ayat haid dalam Al- Qur'an? Ketiga, apa implikasi hukum bagi wanita yang sedang mengalami haid? Dalam menyusun skripsi ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif. Data Primer yang digunakan itu menggunakan karya Ali Asshobuni yang berjudul Rawai‘ Bayan. Sementara data sekunder yang digunakan yaitu menggunakan karya literatur lainnya yang relevan dengan judul skripsi ini. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan teknik library research (penelitian kepustakaan), sedangkan metode analisisnya adalah metode deskriptif analisis. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Ali Asshobuni melarang wanita yang sedang mengalami haid masuk masjid, hal ini sependapat dengan Imam Abu Hanifah. Namun melihat kondisi sekarang, yang sudah ditemukan cara yang efisien untuk wanita yang sedang haid agar darah tidak tercecer ke mana-mana, maka penulis membolehkan wanita yang sedang haid masuk masjid. Dan hal ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah yang menceritakan bahwa ada wanita yang tinggal di dalam masjid, dan tidak ditemukan Nabi SAW memerintahkan pada wanita tersebut keluar dari masjid ketika haidnya tiba. Kata Kunci: Penafsiran, Ayat-Ayat, Haid, Implikasi, Hukum

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Agama > Fiqih (Hukum Islam)
Divisions: Fakultas Ushuludin, Adab dan Humaniora > Ilmu Alqur'an dan Tafsir
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 07 Oct 2019 02:27
Last Modified: 07 Oct 2019 02:27
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/6521

Actions (login required)

View Item View Item