KAFAAH PADA PERNIKAHAN TUNADAKSA PERSPEKTIF MAZHAB MALIKIYAH (Studi Kasus terhadap Penyandang Tunadaksa di Desa Bleber, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo)

Sukri, Muhamad Ahyar (2019) KAFAAH PADA PERNIKAHAN TUNADAKSA PERSPEKTIF MAZHAB MALIKIYAH (Studi Kasus terhadap Penyandang Tunadaksa di Desa Bleber, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo). Other thesis, IAIN SALATIGA.

[img] Text
Muhamad Ahyar Sukri pdf.pdf

Download (5MB)
Official URL: http://e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/

Abstract

Kafaah adalah persesuaian keadaaan antara calon suami dengan calon istrinya. Suami seimbang kedudukannya dengan istrinya di masyarakat, sama baik akhlaknya dan kekayaannya. Fokus dalam penelitian skripsi ini adalah untuk mengetahui pandangan Mazhab Malikiyah terhadap kafaah pada pernikahan tunadaksa, dan bagaimana tunadaksa memilih pendamping hidup yang sesuai dengan kafaah perspektif Mazhab Malikiyah?. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif kualitatif. Yaitu penelitian yang bertujuan untuk membuat deskripsi atau gambaran mengenai konsep kafaah menurut Mazhab Malikiyah terhadap pernikahan tunadaksa. Penelitian ini menggunakan dua sumber data, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primernya adalah wawancara kepada tiga pasangan suami-istri penyandang tunadaksa serta tokoh masyarakat di Desa Bleber. Dan sumber data sekundernya diperoleh dari berbagai buku-buku, artikel, pendapat para ahli, atau sumber lain yang dianggap relevan dan berhubungan dengan penelitan ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep kafaah sebenarnya tidak ditemukan di buku Imam Malik, yaitu al-Muwatta'. Namun konsep ini ditemukan di buku mazhab Malikiyah, al-Mudawwanah al kubro. Di dalam buku ini sendiri pun hanya disinggung sangat sedikit terkait kafaah. Akan tetapi didalam buku-buku fikih maupun perbandingan mazhab, disebutkan bahwa menurut ulama Malikiyah yang menjadi kriteria kafaah hanyalah diyanah atau kualitas keberagamaan dan bebas dari cacat fisik. Manusia tunadaksa mempunyai hak yang sama dengan manusia normal pada umumnya dalam hal menentukan lawan jenis untuk dijadikan sebagai pendamping hidupnya, selama tidak ada unsur penipuan dan keterpaksaan dari kedua belah pihak, tunadaksa biasanya sudah bisa mengukur kapasitas diri mereka sendiri, termasuk dalam hal memilih jodoh, rata-rata dari mereka sudah sadar akan kondisinya sebagai seorang tunadaksa, baik tunadaksa sedari lahir maupun tunadaksa karena kecelakaan atau karena yang lainnya. Kata Kunci: Kafaah, Tunadaksa

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Agama > Pendidikan dan pemikiran Islam
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam (Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah)
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 08 Oct 2019 01:57
Last Modified: 08 Oct 2019 01:57
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/6530

Actions (login required)

View Item View Item