Masyhadi, Khonsun (2016) Pernikahan di Depan Jenazah Orang Tua Menurut Perspektif Hukum Islam (Studi di Kelurahan Tingkir Lor, KecamatanTingkir, Kota Salatiga). Other thesis, IAIN SALATIGA.
Text
KHOMSUN MASYHADI 221 08 021.pdf Download (3MB) |
Abstract
Masyhadi, Khonsun. 2016. Pernikahan di Depan Jenazah Orang Tua Menurut Perspektif Hukum Islam (Studi di Kelurahan Tingkir Lor, KecamatanTingkir, Kota Salatiga).SkripsiFakultas Syari’ah. Jurusan Ahwal Al-Syakhshiyyah. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing : Dra. Siti Zumrotun, M.Ag. Kata Kunci: Pernikahan di Depan Jenazah dan Perspektif Hukum Islam. Penelitian tentang terjadinya pelaksanaan akad nikah di depan jenazah yang terjadi di warga masyarakat Kelurahan Tingkir Lor, Kecamatan Tingkir Kota Salatiga adalah ditujukan kepada warga masyarakat yang posisinya melakukan proses akad nikah (pernikahan) di depan jenazah orang tuanya. Adapun permasalahan yang akan dikaji yakni: bagaimana pelaksanaan akad nikah di depan jenazah orang tua yang terjadi di Kelurahan Tingkir Lor, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga? bagaimana landasan pernikahan di depan jenazah orang tua yang dilakukan di Kelurahan Tingkir Lor, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga? dan apakah pelaksanaan akad nikah di depan jenazah sudah sesuai dengan Hukum Islam? Adapun hasil penelitian dapat dipaparkan peneliti, sebagai berikut: Pelaksanaanakadnikahdidepanjenazahorang tua yangterjadidiKelurahan Tingkir Lor, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga tetapberpegangteguhpada syar’idalamartianmerekatidakmeninggalkansyarat-syaratyang ditentukanoleh para ahli fiqh. Hal ini, terlihat dengan adanya ijab dan qabul yang tetap dilaksanakanolehmasyarakat serta terpenuhinya syarat dan rukun nikah sesuai ajaran Islam. Pernikahan tersebuttelah mendapat ijin dari KUA Tingkir meskipun hanya via telepon. Biladilihatdarikedudukanjenazahitu sendiri,tidakditemukanadanya penyimpanganterhadapsyar’isebabjenazahdalampelaksanaanakadnikah tidak memilikiperansamasekali,baiksebagaiwalimaupunsaksi. Adapun alasan yang mendasar dilaksanakan akad nikah di depan jenazah orang tua adalah sebagai bentuk bakti terakhir anak terhadap orang tua; ada amanah atau pesan terakhir/wasiat almarhum untuk menikahkan anaknya sebelum meninggal dunia dengan mendasarkan pada kaidah ushul fiqih yakni riwayat rasulullah shallallahu ‘alaihu wasallam bersabda: “Wahai Ali, ada tiga perkara yang tidak boleh engkau tunda, yakni shalat jika telah tiba waktunya, jenazah apabila telah hadir, dan wanita apabila telah ada calon suami yang sekufu” (HR. Tirmidzi dan Ahmad; hasan). Sedangkan dari sisi normatifnya masyarakat setempat tidak pernah merasakan hal ini sebagai sebuah aib bagi pelakunya. Yang menjadi landasan adalah kaidah yang mengatakan bahwa “Tidak dapat diingkari bahwa hukum berubah karena perubahan keadaan (zaman).” Pernikahan di depan jenazah orang tua, hukumnya mubah (boleh dilakukan karena dalam pelaksanaan tersebut seperti halnya pernikahan dalam Islam, yaitu rukun dan syarat sah pernikahan terpenuhi).
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | Ilmu Terapan |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam (Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah) |
Depositing User: | Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id |
Date Deposited: | 24 May 2016 02:27 |
Last Modified: | 24 May 2016 02:27 |
URI: | http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/786 |
Actions (login required)
View Item |