DARI MIMBAR RELIGI, KEARIFAN LOKAL, DAN KERJASAMA Perilaku Kerukunan Beragama Masyarakat Salatiga Dan Manado

Ridwan, Benny DARI MIMBAR RELIGI, KEARIFAN LOKAL, DAN KERJASAMA Perilaku Kerukunan Beragama Masyarakat Salatiga Dan Manado. LP2M-Press.

[img] Text
Benny Ridwan Mimbar Religi(1).pdf

Download (218kB)

Abstract

Nilai agama berperan dalam terciptanya kerukunan. Kerukunan tercipta karena adanya harmoni dalam interaksi antar kelompok yang terlibat.Berdasarkan hasil riset Setara institut tahun 2018, kotadi Indonesia yang berhasil mewujudkan kerukunan antar umat beragama dan menekan potensi konflik rasial adalah Salatiga dan Manado. Pemuka agama di dua kota ini memiliki peran dalam lembaganya, baik gereja, masjid, vihara, dalam penyampaian khutbahnya menganjurkan untuk hidup berdampingan, menghargai agama lain, dan saling menghormati dalam menjalankan ajarannya. Selain itu, saling menjaga tempat ibadah dilakukan agar pemeluk agama yang sedang merayakan hari besar dapat melakukannya dengan khusyu’. Mimbar religi juga digunakan sebagai tempat menyemai kerukunan. Mimbar religi semakin perlu difungsikan, diperluaskan jangkaun aktifitas dan pelayanannya serta ditangani dengan organisasi dan manajemen yang baik. Peningkatan kualitas ceramah di tempat ibadah perlu diperhatikan, karena dari sinilah firman Tuhan disampaikan oleh pendakwah kepada jamaah. Upaya penguatan pemahaman dan perilaku toleransi dilakukan juga melalui lembaga pendidikan. Masyarakat kelas bawah juga diajak mewujudkan perilaku toleran dalam kehidupan. Relasi intimistik di antara kelas-kelas sosial perlu diwujudkan, mulai dari kelas atas, menengah dan masyarakat bawah. Relasi intimistik dalam bentuk public spaceini akan mampu mewujudkan keakraban dan saling jaga, saling bantu dan saling menghargai. Penguatan toleransi bagi anak muda juga perlu dilakukan melalui kegiatan ormas keagamaan yang berbentuk dialog, festival, kegiatan bersama dan kunjungan tempat ibadah. Pendekatan kelembagaan dipandang lebih efektif untuk memfasilitasi komunikasi antara kelompok masyarakat, agama, atau etnis. Pendekatan kelembagaan dipandang efektif karena lebih mengedepankan rasionalitas dan kebijaksanaan. Kata kunci: Mimbar religi, relasi intimistik, toleransi, public space

Item Type: Article
Subjects: Ilmu Ekonomi,Politik, Sosial, Budaya dan Pertahanan Negera > Ilmu budaya
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 22 Apr 2020 01:22
Last Modified: 22 Apr 2020 01:22
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/7942

Actions (login required)

View Item View Item