Yohanna, Anita (2016) PENGHAMBAAN ISTRI TERHADAP SUAMI ANTARA DOKTRIN DAN TRADISI (Studi Kasus Pada Perempuan di Cabean RT 05 RW 01 Kelurahan Mangunsari Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga). Other thesis, IAIN Salatiga.
Text
ANITA.YOHANNA.21211004.pdf Download (1MB) |
Abstract
Pola hubungan suami-istri selalu menjadi bagian penting ketika kita berdiskusi persoalan gender dalam prespektif Islam. Salah satu pemicunya adalah adanya teks-teks, baik bersumber dari doktrin maupun tradisi yang berdampak pada ketidaksetaraan hubungan suami-istri, bahkan menjurus pada penghambaan. Kejadian ini sudah menjadi fenomena umum, baik pada masyarakat berpendidikan rendah maupun masyarakat berpendidikan tinggi, termasuk di wilayah Cabean. Untuk itu peneliti mengkajinya dalam sebuah skripsi dengan tujuan: Untuk mengetahui bentuk-bentuk penghambaan istri terhadap suami di Cabean RT 05 RW 01 Kelurahan Mangunsari Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga; Untuk mengetahui apakah penghambaan istri terhadap suami di Cabean RT 05 RW 01 Kelurahan Mangunsari Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga atas dasar doktrin atau tradisi. Beberapa tahapan yang peneliti lakukan dalam penelitian ini adalah : penetapan pokok masalah dan tujuan penelitian dilanjutkan dengan mengumpulkan data penghambaan istri terhadap suami di wilayah Cabean serta studi kepustakaan sebagai pendukung. Metode yang peneliti gunakan adalah dokumentasi, wawancara, dan studi kepustakaan. Sedang pendekatan yang digunakan adalah diskriptif kualitatif. Teori utama yang digunakan adalah “bahwa penghambaan istri terhadap suami bertentangan dengan pola relasi suami-istri yang dibangun Islam, yaitu mu`asyarah bi al-ma`ruf dan sakinah mawaddah wa rahmah dalam dibingkai rahmatan lil `alamin”. Dari penelitian yang dilakukan ditemukan bahwa pola penghambaan istri terhadap suami meliputi: melakukan pekerjaan rumah tangga; mengasuh dan mendidik anak; melayani kebutuhan seksual suami; dan berpartisipasi mencari nafkah. Dalam tradisi Jawa diungkapkan bahwa istri adalah konco wingking yang wilayahnya kasur, sumur, dan dapur. Ungkapan lainnya adalah swargo nunut neroko katut. Tradisi tersebut akan membawa perempuan sebagai istri dalam situasi penghambaan. Berdasarkan wawancara terhadap para istri yang berjumlah empat (4) orang ditemukan bahwa satu (1) orang istri melakukan penghambaan terhadap suami berdasarkan doktrin, dan tiga (3) orang istri berdasarkan tradisi. Mengingat keluarga sakinah mawaddah wa rahmah, tidak akan lahir dari suami-istri yang melanggengkan kekerasan dan penghambaan, maka membangun pola hubungan suami-istri atas dasar toleransi dan kesetaraan adalah sebuah kewajiban.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | Agama > Fiqih (Hukum Islam) |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam (Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah) |
Depositing User: | Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id |
Date Deposited: | 31 May 2016 02:51 |
Last Modified: | 31 May 2016 02:51 |
URI: | http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/802 |
Actions (login required)
View Item |