Surah Al-Fatihah sebagai Tolak Bala dalam Tradisi Golong (Study Living Qur'an di Dusun Jati, Desa Sukorejo, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan)

Fristianti, Sindy (2020) Surah Al-Fatihah sebagai Tolak Bala dalam Tradisi Golong (Study Living Qur'an di Dusun Jati, Desa Sukorejo, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan). [UNSPECIFIED]

[img] Text
SKRIPSISINDYFRISTIANTI.pdf

Download (3MB)

Abstract

Abstrak Skripsi ini hasil penelitian lapangan dengan judul “Surah Al-Fa>tih}ah sebagai Tolak Bala dalam Tradisi Golong (Studi Living Qur'an di Dusun Sedayu, Desa Sukorejo, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan)”. Tradisi golong sudah dimulai sejak sebelum Masa Islam. Namun sempat vacum pada 2014-2017 dan dirasakan banyaknya hama yang menyerang tanaman petani. Maka perangkat dusun memberikan instruksi kepada masyarakat agar menghidupkan kembali budaya golong sebagai wujud do’a bersama. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menjelaskan kondisi sosial masyarakat, prosesi pelaksanaan tradisi golong dan makna penafsiran masyarakat Dusun Jati terhadap surah Al-Fa>tih}ah dalam tradisi golong yang berfungsi sebagai tolak bala. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif yang kemudian dianalisis menggunakan teori reduksi dari Husserl. Teori reduksi dari Husserl memiliki 3 tahapan, yaitu reduksi fenomenologis (melihat fakta tampak), reduksi eidetis (menemukan esensi), dan reduksi transendental (menyimpulkan makna). Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Kondisi perekonomian masyarakat Dusun Jati yang tidak menentu bahkan rendah, mendorong masyarakat agar mendekatkan diri kepada Allah dengan salah satunya melalui do’a bersama dalam tradisi golong. Dengan adanya tradisi golong, masyarakat memohon agar terhindar dari berbagai bala termasuk hama-hama yang menyerang tanaman petani, atau hal-hal lain yang menjadi penghambat perekonomian masyarakat. Kadaan sosial keagamaan yang ada pada Dusun Jati terbilang cukup baik, masyakarat mempercayai adanya kekuatan ritual-ritual keagamaan mampu membawa dampak positif bagi kehidupan masyarakat. Termasuk ritual tolak bala yang biasa dilaksanakan oleh masyarakat sebagai wujud do'a bersama. Kondisi sosial kebudayaan masyarakat Dusun Jati yang masih memegang teguh kesadaran masyarakat akan pentingnya ritual peninggalan nenek moyang. 2) Prosesi pelaksanaan tradisi golong dilaksanakan setiap Kamis sore di bulan Rajab-Ruwah. Peserta tradisi golong meliputi ibu-ibu dan anak-anak. Prosesi tradisi golong diawali dengan berkumpulnya masyarakat dengan membentuk formasi duduk melingkar, kemudian pembacaan ikrar oleh pemimpin tradisi golong, setelah itu baru dimulai pembacaan do'a meliputi, Surah Al-Fa>tih}ah, sholawat dan do'a tolak bala. Usai membaca do'a kemudian makan bersama dengan makanan khas yang dibawa ketika tradisi golong yaitu nasi golong, setelah selesai makan maka acara ditutup dengan saling berjabat tangan. 3) Surah Al-Fa>tih}ah dimaknai berbagai macam pemikiran oleh masyarakat, yaitu turunnya nikmat, sebagai pembuka pintu-pintu kebaikan, membawa keberkahan, dan terkabulnya hajat. Kata kunci: Surah Al-Fa>tih}ah, Tolak Bala, Tradisi Golong

Item Type: UNSPECIFIED
Subjects: Agama > Alqur'an
Divisions: Fakultas Ushuludin, Adab dan Humaniora > Ilmu Alqur'an dan Tafsir
Depositing User: Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id
Date Deposited: 17 Jun 2020 20:43
Last Modified: 19 Jun 2020 07:22
URI: http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/8315

Actions (login required)

View Item View Item