Busroni, ahmad Jayus (2021) HAK PENGASUHAN ANAK DALAM PERKAWINAN PASANGAN SALAH SATU MURTAD PRESPEKTIF UU NO. 35 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DAN HUKUM ISLAM (Studi Kasus Di Desa Gantang Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang). [["eprint_typename_skripsi" not defined]]
Text
AHMAD JAYUS BUSRONI.pdf Download (2MB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hak pengasuhan anak dalam perkawinan pasangan salah satu murtad di Desa Gantang Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang prespektif UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dan tinjauan Hukum Islam. Adapun pertanyaan yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana penerapan hak pengasuhan anak dalam perkawinan pasangan salah satu murtad serta implikasinya terhadap pilihan Agama anak di Desa Gantang Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang? (2) Bagaimana prespektif UU No. 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak terkait dengan hak pengasuhan anak dalam perkawinan pasangan salah satu murtad di Desa Gantang Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang? (3) Bagaimana tinjauan hukum islam mengenai hak pengasuhan anak dalam perkawinan pasangan salah satu murtad di Desa Gantang Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang? Jenis penelitian ini menggunakan penelitian lapangan (field research) atau penelitian kualitatif, dalam penelitian ini tidak ada perlakuan yang ditambahkan atau dikurangi dalam perolehan data dilapangan, penelitian ini menggambarkan suatu gejala, kondisi sifat situasi yang apa adanya tanpa ada manipulasi pada waktu penelitian di lapangan. Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif, yang merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari informan penelitian. Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat lima perkawinan pasangan salah satu murtad di Desa Gantang, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Dalam menerapkan hak pengasuhan anak, Dalam memenuhi hak-hak anak, pada lima perkawinan pasangan salah satu murtad sudah sesuai dengan UU No. 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak, orang tua pada kelima pasangan tersebut merawat anak-anaknya secara bersama-sama dan orang tua mempunyai kedudukan yang setara dalam hak mengasuh dan mendidik anak-anaknya serta penentuan hak agama. Dalam hukum Islam pengasuhan anak dalam boleh saja dilakukan pada orang tua beda agama selagi anak orang yang mengasuh itu mampu memberikan yang terbaik buat anak tersebut. Dalam konteks keluarga, sikap orang tua dalam pengasuhan anak pada kelima pasangan salah satu murtad, terutama dalam memenuhi hak agama anak rata-rata belum sesuai dengan konsep hadhonah. Pada dasarnya anak terlahir dalam keadaan fitrah, maka orang tua wajib mengarahkan anak-anaknya untuk beragama Islam. Realitanya peran orang tua dalam pemenuhan hak mendidik dan hak anak dalam beragama lebih dibebaskan pada pilihan anak, jika dikaitkan dengan konsep hadhonah dalam Islam, seharusnya orang tua lebih tegas dalam mendidik dan menentukan agama anak. Hal ini dapat membentuk pribadi anak yang sholeh sehingga mengurangi terhadap dampak yang timbul seperti pindah agama.
Item Type: | ["eprint_typename_skripsi" not defined] |
---|---|
Subjects: | Agama > Pendidikan dan pemikiran Islam |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam (Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah) |
Depositing User: | Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id |
Date Deposited: | 18 Feb 2021 13:20 |
Last Modified: | 18 Feb 2021 13:20 |
URI: | http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/10347 |
Actions (login required)
View Item |