Nurfatimah, Triana (2016) PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK KORBAN KEKERASAN SEKSUAL DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK (Studi Kasus Angelina Juni di Kelurahan Pringapus, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang). Other thesis, IAIN Salatiga.
Text
Triana.Nurfatimah.pdf Download (1MB) |
Abstract
Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) apa faktor pendorong kekerasan seksual yang dilakukan Zaenuri terhadap Angelina Juni di Kelurahan Pringapus?, (2) bagaimana bentuk kekerasan seksual yang terjadi terhadap Angelina Juni dalam rumah tangga di Kelurahan Pringapus?, dan (3) bagaimana tinjauan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan hukum Islam terhadap kekerasan seksual yang dilakukan Zaenuri terhadap Angelina Juni di Kelurahan Pringapus?. Pendekatan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif, pendekatan yuridis sosiologis dengan menggunakan metode pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Pringapus, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang. Ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya kekerasan seksual yang dilakukan Zaenuri terhadap Angelina Juni di Kelurahan Pringapus,yaitu adanya pengaruh lingkungan pergaulan pelaku yang kurang baik, kurangnya pengetahuan agama, tidak adanya pemahaman tentang adanya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, kurangnya pemahaman tentang peran orang tua akan kewajiban untuk melindungi anak, adanya faktor lelaki yang lebih kuat, dan adanya kesempatan untuk melakukannya. Dan bentuk kekerasan seksual yang dilakukan Zaenuri adalah kekerasan fisik. Dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan anak dan hukum Islam melarang adanya tindak kekerasan seksual Zaenuri terhadap Angelina Juni di Kelurahan Pringapus. Namun pada kasus yang terjadi di Kelurahan Pringapus menunjukkan bahwa belum berjalannya Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 Tentang Perlindungan anak dan hukum Islam karena kasus tersebut hanya diselesaikan secara kekeluargaan tanpa ingin melibatkan pihak luar maupun aparat yang berwenang. Sanksi yang diterima pelaku adalah sanksi sosial bukan sanksi secara hukum positif maupun hukum Islam.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | Agama > Fiqih (Hukum Islam) |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam (Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah) |
Depositing User: | Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id |
Date Deposited: | 21 Nov 2016 04:32 |
Last Modified: | 21 Nov 2016 04:32 |
URI: | http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/1055 |
Actions (login required)
View Item |