Mustikosari, Windah (2021) Domestifikasi Perempuan Dalam QS. Al-Ahzāb [33]: 33 Perspektif Amina Wadud. [["eprint_typename_skripsi" not defined]]
Text
WINDAH MUSTIKOSARI.pdf Download (1MB) |
Abstract
ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi oleh perbedaan pendapat tentang larangan perempuan keluar rumah. Seorang perempuan selalu menjadi titik permasalahan yang dipengaruhi oleh subjektifitas mufassir dan penafsiran dalam ayat Alquran. Perempuan selalu menjadi manusia nomor dua setelah laki-laki. Perempuan tidak mempunyai hak mempresentasikan dirinya, dilarang keluar rumah untuk bekerja dan manusia terbelakang. Posisi perempuan masih tersubordinasi hanya dalam ruang domestik yang dipandang sebagai kodrat perempuan termarjinalkan dan diragukan kemampuannya. Pembahasan ini sangat bersifat kontroversi dengan realitas yang ada sekarang. Kajian mengenai penjelasan dalam QS. Al-Ahzāb ayat 33 ini dilakukan juga oleh salah satu tokoh feminis muslim yakni Amina Wadud yang menawarkan metode hermeneutik. Penelitian ini merumuskan masalah yakni: 1) bagaimana pemikiran Amina Wadud tentang perempuan, 2) bagaimana penafsiran Amina Wadud tentang domestifikasi perempuan dalam QS. al-Ahzāb:33, 3) bagaimana relevansi tafsir QS. al-Ahzāb: 33 terhadap realitas kehidupan sekarang. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) karena sasaran utama studi ini adalah literatur dan jurnal yang terkait. Penyajian secara deskriptif dan analitis sesuai dengan tujuan tersebut. Data primer yang digunakan berasal dari penjelasan-penjelasan penafsiran oleh tokoh dan beberapa mufassir dalam kitab tafsirnya, serta data sekunder yang berasal dari buku-buku yang relevan dengan penelitian ini. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa secara tekstual setiap perempuan harus selalu menutup aurat, tidak memamerkan diri maka secara otomatis terjaga pula kehormatan perempuan. Selanjutnya tentang domestifikasi perempuan dalam QS. al-Ahzāb [33] ayat 33 menurut Amina Wadud dapat disimpulkan bahwa Amina Wadud memiliki sikap toleransi yang tinggi namun bukan berarti tidak memiliki larangan. Setiap perempuan dianjurkan menetap di rumah namun juga diperbolehkan melakukan aktifitas di luar rumah dengan tetap menjaga kehormatan, tidak memamerkan diri dan menjaga aturan agama Islam. Tetap menjaga cara berpakaian, cara berbicara, bertingkah laku dan bergaul dengan sesamanya. Kata kunci : Domestifikasi Perempuan dan Amina Wadud
Item Type: | ["eprint_typename_skripsi" not defined] |
---|---|
Subjects: | Agama > Alqur'an |
Divisions: | Fakultas Ushuludin, Adab dan Humaniora > Ilmu Alqur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id |
Date Deposited: | 25 Jun 2021 11:24 |
Last Modified: | 25 Jun 2021 11:24 |
URI: | http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/11002 |
Actions (login required)
View Item |