lestari, arum (2021) DAMPAK POLA ASUH OTORITER ORANG TUA TERHADAP KEBERANIAN ANAK DALAM MENGUNGKAPKAN PENDAPAT (STUDI KASUS DI MIN 3 PURWOREJO) TAHUN 2021. [UNSPECIFIED]
Text
ARUM LESTARI 23040170101.pdf Download (3MB) |
Abstract
ABSTRAK Lestari, Arum. 2021. Dampak Pola Asuh Otoriter Orang Tua Terhadap Keberanian Anak Dalam Mengungkapkan Pendapat (Studi Kasus di MIN 3 Purworejo). Skripsi, Salatiga: Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Aprilian Ria Adisti, M. Pd. Kata Kunci: Dampak Pola Asuh Otoriter dan Keberanian Berpendapat pada anak Penelitian ini bertujuan mengetahui dampak pola asuh otoriter terhadap keberanian anak dalam mengungkapkan pendapat pada siswa MIN 3 Purworejo tahun 2021. Penelitian ini mengunakan metode kualitatif studi kasus yang mengandalkan manusia sebagai alat pengumpulan data utama yang menghasilkan data deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah 4 anggota keluarga MIN 3 Purworejo yang terdiri dari perwakilan orang tua siswa MIN 3 Purworejo, guru dan peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, penerapan pola asuh otoriter yang digunakan orang tua pada anaknya menekankan pada aturan yang saklek, tidak memberikan ruang diskusi untuk anak, keputusan bersumber dari orang tua, tidak ada hadiah, penghargaan secara khusus kepada anak, memberikan hukuman kepada anak baik fisik maupun verbal, dan mendikte segala kegiatan yang dilakukan oleh anak. Faktor yang melatarbelakangi orang tua menerapkan pola asuh otoriter ialah seperti pendidikan, pengalaman, lingkungan masyarakat ` sekitar, keyakinan, status ekonomi sosial orang tua, dan faktor budaya. Faktor tersebut yang melatarbelakangi orang tua menerapkan pola asuh otoriter, orang tua juga memiliki pertimbangan tersendiri yang membuat mereka menerapkan pengasuhan tersebut. Dampak penerapan pola asuh otoriter terhadap keberanian anak dalam mengemukakan pendapatnya beragam seperti, anak menjadi pasif, depresi, tertutup dengan lingkungannya, kurang mandiri dalam kehidupan sehari-hari, dan anak sulit untuk mengemukakan apa yang menjadi keinginannya. Dampak tersebut muncul karena anak tidak diberikan ruang diskusi oleh orang tua, yang mengakibatkan mereka tidak berani berpendapat. Ketidak beranian anak dalam mengungkapkan pendapat menyebabkan beberapa hal seperti diatas jika anak tidak segerah mendapatkan penanganan yang benar.
Item Type: | UNSPECIFIED |
---|---|
Subjects: | Ilmu Ekonomi,Politik, Sosial, Budaya dan Pertahanan Negera > Ilmu Pendidikan |
Divisions: | Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan > Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah |
Depositing User: | Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id |
Date Deposited: | 24 Aug 2021 06:54 |
Last Modified: | 24 Aug 2021 04:09 |
URI: | http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/11414 |
Actions (login required)
View Item |