PENGEMBANGAN KUALITAS MADRASAH DI MTs AL USWAH KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Latifah, Longit (2021) PENGEMBANGAN KUALITAS MADRASAH DI MTs AL USWAH KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2021/2022. [UNSPECIFIED]

Text PAI_skrispi_longitlatifah.pdf Download (1MB)

Abstract

Latifah, Longit, 2021. Pengembangan Kualitas Madrasah di MTs Al-Uswah Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2021/2022. Skripsi. Prodi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Siti Asdiqoh, M. Si. Kata Kunci: Pengembangan Kualitas Madrasah Kualitas pendidikan masyarakat dapat dilihat dengan ukuran ruang lingkup standar nasional pendidikan yang meliputi: kompetensi lulusan, standar isi, proses, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengembangan kualitas madrasahdi MTs Al Uswah Kecamatan Bergas . Penelitian ini menggunakan pendekatan jenis kualitatif deskriptif. Dalam memperoleh data peneliti menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pengembangan MTs Al-Uswah Kecamatan Bergas tahun 2021 memiliki program unggulan; 1) Strategi yang dilakukan MTs Al Uswah Bergas untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan Penyelenggaraan pendidikan yang berdasarkan SNP dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional. MTs Al Uswah Bergas telah memenuhi SNP. Pencapaian ini di dukung berbagai faktor diantaranya yaitu peserta didik, pendidik, pengelolaan, pembiayaan, dan kurikulum. 2) Faktor penghambat pengembangan kualitas di MTs Al Uswah Bergas adalah pertama sistem penilaian pendidikan yang hanya fokus pada hasil pembelajaran serta kurang memperhatikan penilaian proses pembelajaran, dan kedua sarana prasarana yang kurang memadai. Solusi dari penghambat pertama adalah dengan diadakannya seminar, workshop, KKG dan solusi hambatan kedua tentang prasarana yaitu dengan mengalokasikan dana BOS dan dana komite untuk melengkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan.

Actions (login required)

View Item