NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL KEAGAMAAN DALAM TRADISI SEDEKAH BUMI DI DESA TANJUNGSARI KECAMATAN KRADENAN KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2021

THALIA, ADINDA RIZKI (2022) NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL KEAGAMAAN DALAM TRADISI SEDEKAH BUMI DI DESA TANJUNGSARI KECAMATAN KRADENAN KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2021. [UNSPECIFIED]

Text Adinda Rizki Thalia (23010170268).pdf Download (3MB)

Abstract

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui tradisi sedekah bumi di desa Tanjungsari, bagaimana nilai-nilai pendidikan sosial keagamaan dalam tradisi sedekah bumi, faktor penghambat dan pendukung tradisi sedekah bumi di Desa Tanjungsari Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini meliputi sumber data primer yakni hasil wawancara, observasi dan dokumentasi secara langsung dengan beberapa tokoh masyarakat, pemuka agama, masyarakat umum, pemuda karangtaruna untuk memperoleh data yang valid, dan sumber data sekunder yang berupa foto pendukung kegiatan tradisi sedekah bumi yang ada di desa Tanjungsari. Pengumpulan data ini dilakukan dengan mengadakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Tradisi sedekah bumi di desa Tanjungsari sudah ada pada masa Simbah Kyai Muhammad Syahuri yang mengenalkan agama Islam kepada masyarakat desa Tanjungsari. Tradisi sedekah bumi merupakan bentuk syukuran adat desa atas melimpahnya hasil panen yang didapat pada tahun tersebut. Adapun prosesi dari sedekah bumi yaitu penyembelihan hewan kurban, mengirim doa berupa dzikir dan tahlil dengan cara masyarakat berkumpul bersama yang diwakili oleh setiap kepala keluarga. (2) Nilai-nilai pendidikan sosial keagamaan di masyarakat Desa Tanjungsari Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan sudah berjalan dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan hasil wawancara oleh beberapa tokoh desa Tanjungsari yang telah memiliki peran sebagai figur di lingkungan. Dalam pelaksanaan tradisi sedekah bumi terdapat nilai-nilai pendidikan sosial keagamaan, yaitu nilai solidaritas, nilai toleransi, nilai ekonomi, nilai seni, nilai akhlak, dan nilai ibadah. (3) Faktor penghambat pelaksanaan tradisi sedekah bumi meliputi: kondisi pada masa pandemi, sumber dana pelaksanaan tradisi, dan kurangnya solidaritas dari pemuda desa. Faktor pendukung pelaksanaan tradisi sedekah bumi meliputi: pelaksanaan tradisi sesuai dengan aturan dan arahan kepanitiaan yaitu menggunakan protokol kesehatan, warga masyarakat sukarela dalam iuran dana untuk pelaksanaan tradisi, pemuda desa diikutsertakan dalam kepanitiaan dan mayoritas masyarakat desa yang bermatapencaharian sebagai petani wajib melaksankan tradisi sedekah bumi.

Actions (login required)

View Item