Al\'arof, Muhammad Luthfan (2022) TINJAUAN HUKUM EKONOMI SYARIAH TERHADAP PRAKTIK BAGI HASILPADA BANK SAMPAH BECIK RESIK (STUDI KASUS DI DESA BENER KEC. TENGARAN KAB. SEMARANG. [UNSPECIFIED]
Text
FULL SKRIPSI.pdf Download (5MB) |
Abstract
Islam sebagai agama paripurna sangat konsen dan focus terhadap problem sampah. Tercermin dari efisiensi operasional pengolahan, tentunya pendapatan akan langsung dikelola tanpa harus memikirkan lagi upah untuk pengambilan barang dalam hal ini dari segi pemanfaatan jasa tukang sampah, jasa pabrik pupuk dan tempat kerja sama sejenisnya untuk memproduksi sampah, sehingga praktik bagi hasil yang diterapkan dapat menguntungkan oleh kedua pihak yakni nasabah dan bank sampah. Bank sampah becik resik telah sesuai bekerja sama dengan masyarakat dalam sebuah kemitraan. Tetapi realitas yang ditemukan di lapangan dalam membangun kerjasama dan kemitraan disemua unsur dilakukan dalam koridor yang tidak pasti dan belum terkonfirmasi berapa harga dengan jelas. Masalah yang terjadi ada sebagian warga yang memprotes terkait hal tersebut dan membuat masyarakat enggan menaruh sampah di bank sampah. Ide dan masukan untuk memberikan perubahan itu sangat bagus apalagi untuk membagun ekonomi pada tahap aktifitas lingkungan, Dengan adanya praktik ini maka penulis mencoba mengaitkan dengan tinjauan hukum Islam terkait akad dan bagi hasilnya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggali data empiris di lapangan. Sumber data dibagi menjadi dua jenis, primer dan sekunder, utamanya data primer didapatkan melalui proses wawancara, observasi dan dokumentasi. Setelah data terkumpul, dilakukan analisis menggunakan pendekatan yuridis- empiris, yakni memahami suatu fenomena sebagai kerangka hukum yang mengikat pada suatu komunitas masyarakat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa praktik bagi hasil daur ulang sampah pada bank sampah becik resik Kelurahan Bener menggunakan pola kemitraan dan sistem pool of fund (penghimpunan dana). Prakteknya melalui kebersamaan dan untuk mendapat keuntungan baik dari pihak pengelola bank maupun dari nasabah pihak pemulung, terjalinnya kerjasama dengan pihak warga dapat dilihat dari proses penukaran sampah yang dilakukan warga sebagai nasabah. Menurut tinjauan hukum ekonomi syari’ah, akad yang digunakan adalah akad mudhorobah, praktik yang dilakukan sesuai dengan praktik bagi hasil yang berlandaskan prinsip-prinsip muamalah. Namun perlu adanya transparansi yang lebih terkait harga jual beli sampah sehingga tidak menimbulkan dari para nasabah.
Item Type: | UNSPECIFIED |
---|---|
Subjects: | Agama > Fiqih (Hukum Islam) |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Ekonomi Syariah |
Depositing User: | Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id |
Date Deposited: | 02 Mar 2022 18:49 |
Last Modified: | 02 Mar 2022 11:52 |
URI: | http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/13132 |
Actions (login required)
View Item |