PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN KARTU KUARTET MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI USAHA DAN PESAWAT SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KELAS VIII MTS DARUSSALAM WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2022/2023

sholihah, Fauziyah afifah (2022) PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN KARTU KUARTET MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI USAHA DAN PESAWAT SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KELAS VIII MTS DARUSSALAM WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2022/2023. [UNSPECIFIED]

Text REVISI SKRIPSI NEWW _FAUZIYAH AFIFAH S_23060180082.pdf Download (4MB)

Abstract

Tujuan penelitian ini guna peningkatan hasil belajar IPA menggunakan media belajar kartu kuartet melalui model pembelajaran Problem Based Learning pada materi usaha dan pesawat sederhana siswa kelas VIII di MTs Darussalam Wonosegoro tahun pelajaran 2022/2023. Jenis penilitian yang digunakan ialah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) guna memperbaiki proses pembelajaran. Berikut sintak PTK, ialah: perencanaan (Planning), pelaksanaan (action), pengamatan (observing), dan refleksi (reflection) dengan dilaksanakan dua siklus. Subjek pada kajian ini yakni kelas VIII di MTs Darussalam Wonosegoro sebanyak 28 peserta didik, mencakup 20 laki-laki dan 8 perempuan. Hasil kajian ini yakni dalam menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning melaui media pembelajaran kartu kuartet dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VIII di MTs Darussalam Wonosegoro pada materi usaha dan pesawat sederhana. Meningkatnya hasil belajar ini dapat terlihat pada hasil evaluasi belajar di akhir proses aktivitas belajar. Dalam siklus I mendapat hasil belajar peserta didik dengan nilai rata-rata kelas 63,14 dan ketuntasan klasikal yakni 36%, dimana 10 peserta didik dikatakan tuntas dan 18 peserta didik belum tuntas. Sementara dalam siklus II didapat hasil belajar dengan nilai rata-rata kelas 81 dan ketuntasan klasikal ialah 86%, 24 peserta didik dikatakan tuntas dan 4 tidak tuntas. Peningkatan hasil belajar dalam siklus I ke siklus II yakni 17, 86 dan presentase ketuntasanya 50%. Apabila kajian telah terpenuhinya indikator keberhasilan yang sudah diimplementasikan yakni KKM ≥ 72 dan ketuntasan klasikal yang diperoleh lebih dari 85% dari semua peserta didik kelas VIII dalam siklus II, dengan begitu kajian ini dikatakan berhasil dan siklus dihentikan.

Actions (login required)

View Item