Pd., Drs. Bahroni, M. (2023) Pengembangan Model Kolaboratif Pembentukan Karakter Mahasiswa STAIN Salatiga ( Studi Pengembangan Model Kolaboratif Antara Civitas Akademika Dengan Tokoh Agama, RT/RW, dan Pemilik Kos Mahasiswa).
Text
PENELITIAN 2012.pdf Download (1MB) |
Abstract
Karakter bangsa adalah ciri khas suatu bangsa yang tercermin pada tingkah laku dan pribadi warga suatu negara. Sikap tersebut dapat dipengaruhi oleh sesuatu yang given (sudah ada dari sananya atau kodrat) dan dapat pila karena willed (yang diusahakan) demi kemajuan bangsa dan negara (Hanum, 2009). Oleh sebab itu, pemerintah suatu negara memiliki pengaruh besar terhadap pembentukan karakter bangsa, melalui visi pembangunannya. Para pemimpin besar atau pendiri negara biasanya telah meletakkan dasar-dasar filosofi yang tidak hanya menjadi landasan kehidupan bernegara, namun juga dapat ditransformasikan dalam nilai-nilai kehidupan warga negara. Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mengidentifikasi persoalan pembinaan karakter mahasiswa STAIN Salatiga, baik yang dipersepsikan oleh para mahasiswa sendiri, orang tua mahasiswa, pemilik kos, dan ketua RT serta masyarakat di tempat kos mahasiswa, dan para dosen pembimbing; dan (2) merumuskan model yang efektif bagi pembinaan karakter mahasiswa STAIN Salatiga melalui kolaborasi dosen pembimbing, pemilik kos, dan ketua RT tempat kos mahasiswa. Kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) dari sisi aturan yang tertulis dalam tatatertib mahasiswa sebenarnya sudah cukup memadai, namun belum ada kedisplinan dari lembaga dalam menegakkan aturan tersebut sehingga pelanggaran terhadap aturan yang ada cenderung dibiarkan dan tidak diberi sanksi yang terukur; (2) pembinaan mahasiswa sudah dilakukan melalui sejumlah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), namun ketika ada sebagian UKM yang justru kegiatannya dikesankan oleh banyak pihak melenceng dari visi dan missi STAIN Salatiga, lembaga belum mengambil tindakan yang signifikan untuk memperbaikinya; (3) setiap kelompok mahasiswa sudah ada Dosen Pembimbing Akademiknya, namun peran Dosen Pembimbing Akademik sebagian besar belum optimal, masih sebatas berperan dalam hal-hal yang bersifat administratif akademik, belum menjangkau peran yang lebih esensial dalam hal pembinaan karakter mahasiswa; (4) pembinaan mahasiswa sebenarnya telah dimulai sejak mahasiswa baru mengikuti kegiatan Orientasi Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan (OPAK), namun momentum penting untuk menanamkan nilai- nilai karakter yang baik ini belum dimanfaatkan oleh lembaga secara optimal karena pelaksana kegiatan ini masih didominasi oleh mahasiswa. Ironisnya, sejumlah mahasiswa senior yang ”bermasalah” dalam bidang akademik dan etika justru ikut menangani kegiatan penting ini. Oleh karena itu, wajar jika dari 800-an mahasiswa baru angkatan 2012, hampir 400 mahasiswa menyatakan bahwa pelaksanaan OPAK 2012 kurang baik dan kurang Islami; dan (5) belum adanya
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Ilmu Ekonomi,Politik, Sosial, Budaya dan Pertahanan Negera > Ilmu Pendidikan |
Depositing User: | Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id |
Date Deposited: | 02 Mar 2023 21:44 |
Last Modified: | 02 Mar 2023 21:44 |
URI: | http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/16249 |
Actions (login required)
View Item |