Implementasi nilai religiusitas dalam kehidupan sekolah

M.Phil., Mufiq, S.Ag., (2023) Implementasi nilai religiusitas dalam kehidupan sekolah. UNSPECIFIED.

Text 9. Mufiq__.pdf Download (524kB)

Abstract

Era globalisasi yang ditandai dengan persaingan kualitas atau mutu, menuntut semua pihak untuk senantiasa meningkatkan kompetensinya. Hal tersebut mendudukkan pentingnya upaya peningkatan kualitas pendidikan baik secara kuantitatif maupun kualitatif yang harus dilaksanakan secara terus menerus, sehingga pendidikan dapat digunakan sebagai wahana dalam membangun watak bangsa. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara, karena pendidikan merupakan tugas dan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Bertolak dari tujuan pendidikan di atas, dapat dipahami bahwa pendididikan lebih merupakan tujuan akhir yang harus diterjemah kan secara lebih kongkrit melalui sebuah proses. Proses yang dimaksud adalah usaha terpola, terencana dan tersistem melalui pendidikan. Pendidikan yang berhasil adalah pendidikan yang tidak hanya mampu menyentuh aspek intelektual peserta didik tetapi juga aspek afektif sehingga mampu mempengaruhi EQ (Emotional Quotient) dan SQ (Spiritual Quotient)-nya. alah satu upaya untuk mewujudkan tujuan pendidikan di atas adalah internalisasi nilai-nilai religius dalam lembaga pendidikan. Pengenalan dan penanaman nilai-nilai agama sejak dini akan sangat berpengaruh dalam membentuk kesadran dan pengalaman agama dalam diri anak. Adanya kesadran dan pengalaman pada diri anak akan membentuk budi pekerti, perasaan dan kepribadian positif yang sangat penting bagi kehidupannya baik secara personal maupun interpersonal. Penanaman nilai-nilai agama di lembaga pendidikan bukan hanya menjadi tanggung jawab guru mata pelajaran agama saja akan tetapi menjadi tanggung jawab semua civitas akademik yang ada di lembaga pendidikan tersebut.

Actions (login required)

View Item