aini, Nur (2023) TRADISI BETAMAT AL QUR’AN DENGAN NGARAK TELOK SERUJO (STUDI LIVING QUR’AN DI DESA AIRBARA KECAMATAN AIRGEGAS KABUPATEN BANGKA SELATAN KEPULAUAN BANGKA BELITUNG). [["eprint_typename_skripsi" not defined]]
Text
Nur Aini.pdf Download (1MB) |
Abstract
Tradisi merupakan hasil dari kebudayaan manusia yang sudah mendarah daging sehingga sulit untuk dipisahkan. Berbagai bentuk tradisi yang ditemui dalam masyarakat Indonesia sangatlah beragam seperti halnya Tradisi Betamat Al Qur’an dengan Ngarak Telok Serujo di Desa Airbara Kecamatan Airgegas Kabupaten Bangka Selatan Kepulauan Bangka Belitung. Latar belakang permasalahan pada penelitian ini yaitu adanya tradisi masyarakat yang menggunakan Al Qur’an sebagai objek studinya dan sudah turun temurun dari nenek moyang terdahulu dan masih dilestarikan hingga sekarang sebagai fenomena living Qur’an dengan tujuan mengetahui makna simbol-simbol yang terdapat dalam tradisi Betamat Al Qur’an, serta mengetahui lebih mendalam mengenai prosesi tradisi dan nilai-nilai yang terkandung dalam Tradisi Betamat Al Qur’an dengan Ngarak Telok Serujo yang dilakukan oleh masyarakat Desa Airbara. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitiatif dengan teori Living Qur’an yaitu makna dan fungsi Al Qur’an yang riil dipahami dan dialami oleh masyarakat atau Al Qur’an yang hidup ditengah masyarakat serta pendekatan teori simboliknya Clifford Geertz untuk mengungkap makna dan nilai yang terkandung dalam tradisi Betamat Al Qur’an. Kualitatif yaitu sebuah metode dengan pengamatan yang mendalam mengenai sebuah fenomena tradisi dengan penyajian data jenis deskriptif yaitu hasil penelitian akan dideskripsikan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan. Dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi, serta menggunakan teknik analisis data yaitu melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan validasi data. Hasil dari penelitian yang penulis lakukan yaitu pertama, tradisi Betamat Al Qur’an dengan Ngarak Telok Serujo memilki makna simbol-simbol yang ada dalam tradisi. Kedua, prosesi tradisi Betamat Al Qur’an yaitu dengan menyiapkan sajian yang wajib ada saat prosesi tradisi berlangsung mulai dari pembuatan Telok serujo hingga pembacaan ayat-ayat Al Qur’an oleh peserta Betamat Al Qur’an. Ketiga, pemaknaan simbolik dan nilai yang terkandung dalam tradisi Betamat Al Qur’an dengan Telok Serujo yaitu berupa telur merah melambngkan kemakmuran, kembang serujo keindahan, bendera merah putih kejayaan, sumpit berduri tempat yang aman, ketan dibungkus daun simpur kebutuhan pangan, dan pohon pisang berbentuk limas segi lima rukun Islam yang lima. Semua simbol tersebut merupakan perwujudan doa bagi seluruh peserta Betamat dan masyarakat agar selalu berpegang teguh dengan Al Qur’an dan sebagai simbol bahwa anak-anak telah selesai mengaji dan membaca Al Qur’an dengan lancar. Tradisi Betamat Al Qur’an membawa pengaruh positif terhadap perilaku sosial keagamaan pada masyarakat Desa Airbara yaitu mempererat tali silaturrahmi dan tali persaudaraan, sedekah, gotong royong serta terjaganya kerukunan. Kata kunci: Living Qur’an, tradisi Betamat Al Qur’an, Ngarak Telok Serujo.
Item Type: | ["eprint_typename_skripsi" not defined] |
---|---|
Subjects: | Agama > Alqur'an |
Depositing User: | Unnamed user with email bimoharyosetyoko@iainsalatiga.ac.id |
Date Deposited: | 27 Jul 2023 21:31 |
Last Modified: | 27 Jul 2023 21:31 |
URI: | http://e-repository.perpus.uinsalatiga.ac.id/id/eprint/17887 |
Actions (login required)
View Item |